TEMPO.CO, Jakarta - Tim SAR Kompi I Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tengah melakukan patroli serta membantu warga korban banjir di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Minggu, 9 April 2023.
"Personel SAR di lapangan membantu masyarakat Trans Desa Bunta untuk mengevakuasi barang-barang ke tempat yang lebih aman," kata Komandan Kompi 1 Batalyon C Pelopor AKP Ajrun Gentur Pambudi di Morowali Utara seperti dilansir dari Antara.
Ia menjelaskan telah menerjunkan 10 personil tim SAR Brimob dengan perlengkapan yang ada sekaligus meminta personil di lapangan untuk berimprovisasi guna membantu proses evakuasi warga.
Dia mengemukakan, bencana banjir yang merendam beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Morowali Utara salah satunya di Desa Bunta disebabkan akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Sabtu, 8 April 2023.
Ia mengatakan personel SAR Brimob sigap membantu mengevakuasi barang-barang warga ke tempat yang lebih aman, baik dengan perahu karet hingga rakit darurat dengan memanfaatkan papan yang kemudian diikatkan ke pelampung SAR.
Selain itu, Ia juga mengharapkan kepada masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca yang tidak stabil.
Ia meminta masyarakat untuk mengantisipasi hujan dengan curah hujan yang cukup tinggi yang dapat berpotensi terjadinya bencana banjir susulan.
Puluhan keluarga korban banjir mengungsi
Banjir yang melanda beberapa bagian wilayah Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah telah memaksa puluhan keluarga mengungsi menurut data pemerintah daerah.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Morowali Utara Delvia Parenta menyampaikan bahwa ada 79 keluarga yang mengungsi karena rumahnya kebanjiran.
Menurut dia, warga yang mengungsi akibat banjir meliputi 16 keluarga di Desa Ulula'a di wilayah Kecamatan Petasia Barat serta 23 keluarga di Desa Tompira dan 40 keluarga di Desa Bunta di wilayah Kecamatan Petasia Timur.
"Warga yang mengungsi sudah ditempatkan di posko pengungsian masing-masing desa," katanya.
Berdasarkan data sementara pemerintah, ia melanjutkan, banjir yang terjadi sejak Kamis (6/4) telah berdampak pada 1.883 keluarga di wilayah Petasia Barat dan Petasia Timur.
Menurut data pemerintah daerah, banjir juga menggenangi 22 fasilitas umum yang terdiri atas rumah ibadah, sekolah, fasilitas kesehatan, dan kantor pemerintah.
Selain itu, banjir menggenangi sekitar 143 hektare kebun milik warga di Desa Moleono, Kecamatan Petasia Barat.
Banjir dilaporkan masih menggenangi lingkungan permukiman warga di Desa Bunta. "Air belum surut hingga hari keempat," kata Delvia.
Pemerintah Kabupaten Morowali Utara sudah menyalurkan bantuan makanan, air bersih, perlengkapan tidur, dan perlengkapan bayi untuk korban banjir yang mengungsi.
"Masing-masing desa sudah bangun posko tanggap darurat bencana, pelayanan kedaruratan dan informasi kebencanaan diselenggarakan di posko," kata Delvia.
Pilihan Editor: Banjir di Morowali Utara Belum Surut, 2.335 keluarga di Tujuh Desa Terdampak