Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Yogyakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK turut menyoroti dibatalkannya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Semua kecewa, semua sedih," kata JK di sela menjadi penceramah kotbah ramadan di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Jumat 31 Maret 2023 petang.
JK menuturkan kegagalan Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 itu menjadi pelajaran amat berharga bagi semua pihak.
"Mari bangun kebersamaan dengan baik ke depan, ini menjadi pembelajaran kita semua untuk belajar menjaga komitmen karena masalahnya adalah komitmen," kata JK.
JK mengingatkan, dalam sebuah penyelenggaraan kegiatan, terlebih yang berskala internasional seperti Piala Dunia U-20, komitmen sangat mahal harganya. Jika komitmen itu tidak bisa dijalankan dengan baik maka tidak akan muncul kepercayaan.
"Ketika sudah berkomitmen tapi kemudian ditarik (diingkari), maka trust (kepercayaan) akan hilang," kata JK.
Untuk mengembalikan lagi kepercayaan itu, JK menuturkan tentu sangat sulit dan bakal butuh waktu tak sebentar.
"Saya juga bingung juga, bagimana caranya (mengembalikan kepercayaan) itu, butuh waktu lama," kata JK.
Terlebih, ujar JK, saat ini Indonesia sedang proses mengajukan diri menjadi tuan rumah gelaran Olimpiade 2036 mendatang.
JK membeberkan, proses Indonesia menawarkan diri menjadi tuan rumah gelaran Piala Dunia U-20 dan akhirnya bersambut baik, tak lepas dari kesuksesan Indonesia saat menggelar Asian Games pada 2018 silam.
Dari suksesnya Asian Games itulah, Indonesia makin percaya diri mengajukan diri sebagai pelaksana gelaran yang levelnya lebih tinggi yakni Piala Dunia U-20 2023 ini.
"Jadi (pengajuan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia) ini dimulai karena suksesnya Asian Games 2018, saat itu ternyata kita sanggup melaksanakan event olahraga besar dengan baik," ujarnya.
Dengan suksesnya Asian Games itulah, kepercayaan pada Indonesia mulai terbangun dan Indonesia makin percaya diri.
Sayangnya, setelah kepercayaan itu diperoleh, justru dirusak karena tidak bisa menjalankan komitmen. "Kalau menjaga komitmen tentu caranya dengan memenuhi komitmen itu," ujar JK.
PRIBADI WICAKSONO
