INFO NASIONAL - Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo menutup Diklat Rescue Otomotif Indonesia (ROI) Angkatan I-2023 yang diikuti 125 peserta dari berbagai wilayah Indonesia.
Diklat yang berlangsung di Sentul International Circuit, Kabupaten Bogor, Kamis, 30 Maret 2023, terselenggara atas kerja sama ROI, Motor Besar Indonesia (MBI), GERAK BS, IMI DKI Jakarta, IOF DKI Jakarta, PWI DKI Jakarta, dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Serta didukung Hanglekiu Group, Repsol, Yamaha, Hyundai, RS Mayapada, dan Planet Ban.
Bamsoet mengapresiasi penyelenggaraan diklat hasil kolaborasi dengan ROI, karena diyakini dapat memberikan dampak positif terutama terkait penanggulangan bencana, baik dalam pengurangan risiko bencana, pencegahan bencana, tanggap darurat, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi. “Termasuk dalam mengedukasi masyarakat terhadap manajemen seputar kebencanaan, semuanya dapat dilaksanakan secara optimal," kata dia.
Menurut Bamsoet, kesadaran terhadap kebencanaan harus dimulai sejak dini, mengingat Indonesia memiliki banyak wilayah rawan bencana. Merujuk laporan World Risk Report pada September 2022, Indonesia menempati urutan ketiga setelah Filipina dan India, sebagai negara yang memiliki risiko bencana alam sangat tinggi dengan nilai indeks 41,46.
Indonesia juga berada di kawasan 'Cincin Api' (Ring of Fire) Pasifik, tempat pertemuan tiga lempeng tektonik dunia yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Kondisi ini menyebabkan tingginya potensi bencana seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir dan cuaca ekstrim.
Dalam konstitusi, Bamsoet melanjutkan, tertulis bahwa negara wajib melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, termasuk melindungi dari ancaman bencana. Dengan tingginya potensi bencana alam yang ada, tanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana bukan hanya dibebankan kepada pemerintah. Tetapi membutuhkan peran segenap elemen bangsa.
Di samping itu, upaya penanggulangan bencana harus menjadi sebuah langkah yang terintegrasi, dan mencakup berbagai dimensi, serta dilakukan dengan metode yang tepat dan akurat.
“Disinilah pentingnya penyelenggaraan diklat, agar para pecinta otomotif melalui ROI bisa berkolaborasi dengan BNPB. Karena itu, Diklat seperti ini tidak boleh berhenti hanya di Angkatan I. Melainkan harus diselenggarakan secara berkelanjutan sehingga semakin banyak elemen masyarakat yang berkontribusi dalam penanggulangan bencana, dengan cara yang tepat dan akurat," tutur Bamsoet. (*)