INFO NASIONAL – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendukung gerakan Lebaran ke Jakarta yang saat ini sedang diupayakan Garuda Indonesia. Gerakan itu dilakukan untuk memenuhi penggunaan kursi pesawat yang kerap kosong kala mengantarkan penumpang ke kota tujuan mudik. Selain itu, gerakan ini juga untuk meminimalisir pola masyarakat yang kerap memilih berlibur di Hari Raya ke negara tetangga.
“Saya sudah menganjurkan promosi wisata di ibukota daerah. Saya anjurkan kepada semua airlines karena ibu kota negara kita kosong pada saat lebaran. Kalau perlu berikan tarif khusus bagi penumpang tujuan Jakarta,” kata Budi Karya usai menjadi keynote speaker pada acara Ngobrol @Tempo: Kesiapan Menjelang Mudik Lebaran 2023 di Gedung Tempo, Jakarta, 30 Maret 2023.
Menurutnya, dia sudah berbicara baik kepada airlines dan juga hotel-hotel. “Hotel juga berikan tarif murah. Tiga hari liburan di Jakarta mestinya murah,” kata Budi.
Budi menuturkan, saat ini Jawa Tengah menjadi tujuan mudik banyak orang. Sementara bagi yang ingin berlibur di Hari Raya, Bali menjadi destinasi yang banyak diincar. “Orang kita tambah makmur, paling banyak ke Bali. Mereka enggak punya pembantu, mau libur, jadi mau berlibur.”
Foto bersama saat acara Ngobrol Tempo, yang bertema Kesiapan Menjelang Mudik Lebaran 2023 di Gedung Tempo Jakarta, Kamis 30/03/2022.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menuturkan, terdapat situasi menarik pada tahun lalu yang dapat dia pelajari. Di saat Hari Raya, jumlah penumpang yang meningkat bukan tujuan Jogjakarta, Surabaya, atau Medan. Melainkan Denpasar dan Singapura. “Rasanya tidak ada yang mudik ke Denpasar juga Singapura. Ini fenomena menarik dan fakta,” kata dia saat menjadi narasumber Ngobrol @Tempo.
“Kita memahami behavior, orang bekerja. Di Jakarta generasi ketiga yang tidak punya ikatan emosional dengan kampung halaman. Ini membuktikan mudik lebaran didomplengi liburan. Banyak juga mereka yang berpergian muslim. Artinya lebaran bukan hanya pulang kampung, tapi juga berkumpul,” papar Irfan.
Lebaran, kata dia, tak hanya menjadi sebuah moment ke kampung halaman, namun juga timing bagaimana berkumpul dengan keluarga. “Buat yang berlebih bisa ke Denpasar dan Lampung. Karena enggak mungkin berlibur ke Jogja karena bersaing dengan pemudik. Mereka tidak ingin bersaing dengan pemudik,” katanya.
Irfan menuturkan, pada tahun lalu, jumlah penumpang yang ke Singapura melonjak. “Tunjangan Hari Raya (THR) berakhirnya di Singapura, maka kita mendorong berkumpulnya di Jakarta.”
Jakarta di Hari Raya Idul Fitri relatif kosong. Oleh karena itu, ke depan pihaknya akan bekerja sama dengan hotel, mal, dan tempat-tempat destinasi wisata agar masyarakat Indonesia yang ingin berlibur, tak lagi ke negara tetangga, tetapi justru berlibur ke Jakarta. “Tidak apa-apa orang Jakarta mudik ke daerah, tapi orang daerah tidak ada salahnya juga berlibur ke Jakarta.”
Garuda pun berencana memberikan diskon bagi penumpang yang ke Jakarta sebelum lebaran. “Kita diskon yang ke Jakarta sebelum lebaran. Lebih dari 3 minggu, kursi banyak terjual. Kita berharap ide begini digulirkan. Tidak malu berkumpul di Jakarta.”