TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata Sandiaga Uno menemui Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Senin sore kemarin, 27 Maret 2023. Sandi datang setelah sepekan sebelumnya dideklarasikan sebagai calon presiden atau capres oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Gorontalo.
"Silahturahmi biasa, ngabuburit, tapi nanti mungkin kita cool down dulu karena ini masih bulan suci Ramadan, kita isi dengan ibadah-ibadah kita," kata Sandi di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 28 Maret 2023.
Banyak hal yang dibicarakan, tapi Sandi enggan merinci apakah deklarasi di Gorontalo ikut dibahas bersama Prabowo. Gorontalo adalah daerah asal dari ayah Sandi, yaitu Razif Halik Uno.
Ketika ditanya repsons Prabowo atas deklarasi tersebut, Sandi hanya menjawab akan ada pernyataan berikut ke depannya, "Kita cool down dulu," kata dia.
Sandi dideklarasikan sebagai capres 2024 oleh PPP Gorontalo pada 19 Maret lalu. Melalui sebuah pantun, Sandiaga menerima pinangan PPP tersebut.
“Jalan-jalan ke Gorontalo, perut lapar ingat ayam iloni. Kalau harus Sandiaga Uno, Saya terima dengan senang hati,” kata Sandiaga dalam keterangannya, Ahad, 19 Maret 2023.
Sandi menyatakan bakal menyampaikan aspirasi DPW PPP Gorontalo ini kepada pimpinan Partai Gerindra, yakni Prabowo. Adapun Sandi merupakan kader Gerindra yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut pernyataan Sandi berupa pantun itu dimaksudkan agar acara PPP berlangsung meriah. Dia menyebut partainya enggan menanggapi terlalu serius mengenai pernyataan Sandi tersebut.
“Ya namanya juga orang sedang berbalas pantun. Pantunnya pasti dicocok-cocokin supaya suasananya meriah. Kita nggak usah serius-serius amat nanggapi itu, nanti kita lihat ending-nya,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
Kendati demikian, Dasco menyebut jika ada kader yang hendak berlabuh ke partai lain, maka Gerindra tidak akan menghalang-halangi. Dasco mengatakan ada mekanisme yang mesti dilakukan jika ingin berpindah partai.
“Bahwa kalau ada yang mau kemudian pindah ke tempat lain sesuai dengan ketentuan dan mekanisme nggak ada kita halang-halangi juga,” kata Dasco.
Hubungan Sandiaga dan Gorontalo memang bulan berlangsung hari ini saja. Tahun 2010 silam saat menjadi kandidat Ketua Umum Kamar Datang dan Industri atau Kadin Indonesia, Sandi sempat bergerilya untuk mencari dukungan di tanah kelahiran sang ayah.
Tahun 2017, Sandi yang masih menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, memenuhi undangan makan siang di kediaman Presiden RI ketiga, B.J. Habibie, di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengenakan kemeja batik lengan pendek berwarna biru, juga sebuah peci cokelat berbahan anyaman. Padahal, Sandiaga dan pasangannya, Anies Baswedan, identik dengan peci hitam sebagai simbol kampanye mereka.
Sandiaga mengungkapkan peci tersebut merupakan kopiah khas dari Gorontalo. Kebetulan, kata dia, Gorontalo merupakan daerah asal ayahnya, Razif Halik Uno. Ayahnya Habibie juga berasal dari Gorontalo.
Peci yang dirajut dari akar pohon mintu itu, menurut Sandiaga, melambangkan tenun kebangsaan. "Dirajut dan tidak boleh kita mengoyak rajutan. Karena begitu terkoyak susah dirajut kembali," kata dia.
Sandiaga melanjutkan, peci asal Gorontalo itu juga melambangkan sebuah simbol bahwa kepala harus tetap dingin. Sebab, ujar Sandiaga, peci tersebut bisa ditembus angin karena permukaan dari rajutan tersebut tidak rapat.
Tahun 2019, Sandi menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo melawan pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin. Kala itu, beredar informasi Keluarga Besar Uno mendukung Jokowi.
Kabar itu buru-buru ditepis Ikatan Keluarga Besar Uno Provinsi Gorontali. Menurut Yorsrizal Uno, salah satu pengurus Ikatan Keluarga Besar Uno Provinsi Gorontalo, sikap politik mereka adalah mendukung Sandi sebagai calon wakil presiden.
Pilihan Editor: Peluang KIB Bergabung dengan Koalisi Perubahan, PPP Sebut Dapat Kode Senyuman