Warga Sekitar Tidak Pernah Nyatakan Keberatan
Petrus Surjiyanta menyebutkan selama ini warga tidak pernah menyatakan keberatan dengan patung itu. Tiba-tiba, pada 11 Maret, sekelompok orang yang mengatasnamakan partai politik Islam mendatangi pengelola rumah doa.
Kepada Petrus, mereka menyatakan sebagian warga keberatan dengan patung itu. "Mereka minta patung dibongkar atau dipindah supaya tidak ganggu umat yang beribadah di masjid," kata Petrus.
Hingga berita ini ditulis, Tempo sedang mengkonfirmasi anggota ormas yang keberatan dengan patung Bunda Maria itu.
Patung Ditutup Sehari sebelum Puasa
Setelah desakan dari ormas itu, Kepolisian Kabupaten Kulon Progo meminta pemilik dan pengelola untuk menutupi patung setinggi enam meter itu dengan terpal. Permintaan itu muncul setelah ada rapat koordinasi antar-Kepolisian Resor Kabupaten Kulon Progo, Kepolisian Sektor Lendah, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Pemilik rumah doa kemudian mengirimkan terpal dari Jakarta ke rumah doa sebelum penutupan patung pada 22 Maret 2023 atau sehari sebelum puasa.
4 Hari sebelum Penutupan, Warga Sempat Berembug
Tempo mendapatkan informasi, empat hari sebelum penutupan patung dengan terpal itu, mereka berembug dan menawarkan ke keluarga pemilik rumah doa agar menutupi patung tersebut dengan terpal. Atas dasar kesepakatan rapat, polisi, FKUB, dan Kemenag menawarkan opsi menutup patung dengan terpal sebagai jalan tengah dengan alasan menjaga kondusifitas setelah desakan ormas.