Sebelum Erick memberikan jaminan, berbagai gelombang penolakan sudah muncul. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid misalnya, meminta rencana Timnas Israel yang akan ikut bertanding di Piala Dunia U-20 di Indonesia dikoreksi dan dikaji ulang. Hidayat menuturkan, jika dibiarkan bisa dikapitalisasi oleh Israel sebagai sikap permisif dan bentuk penerimaan terhadap kejahatan penjajahan mereka atas Palestina.
"Sesuatu yang tidak sesuai dengan amanat Konstitusi, yang menolak segala bentuk penjajahan, termasuk penjajahan Israel atas Palestina,” kata dia Rabu 29 Juni 2022.
Lembaga Kemanusiaan Aqsa Working Group (AWG) juga menolak dengan keras keikutsertaan Timnas Israel dalam ajang Piala Dunia U-20 tahun di Indonesia. Sebab, mereka menilai pemerintah zionis Israel masih terus melakukan penjajahan dan tindakan kekerasan serta serangan brutal terhadap warga Palestina.
Jika Timnas Israel hadir di Indonesia, AWG menilainya sebagai bentuk pengakuan secara tidak langsung bagi eksistensi Israel dan bentuk dukungan atas penjajahan Israel terhadap Palestina. Padahal Indonesia menolak segala bentuk penjajahan seperti dinyatakan dalam Pembukaan UUD 1945.
Dua pekan usai Erick mengeluarkan pernyataan, aksi penolakan pun meluas. Massa gabungan Front Persaudaraan Islam (FPI), alumni 212, dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) menghelat aksi 203 di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat. Mereka menolak rencana kedatangan timnas Israel ke Indonesia.
Staf Sekum DPP Front Persaudaraan Islam (FPI) Husein menjelaskan demo hari ini digelar akibat pernyataan Erick yang menjamin keamanan timnas Israel yang akan bertanding dalam Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia.
“Karena ada statment dari Erick Thohir, mereka siap menjamin, memfasilitasi, dan memberikan keamanan kepada Tim Nasional Teroris Israel yang akan datang ke Indonesia,” kata Husein, Senin, 20 Maret 2023.
Jika tuntutan tak didengar, lanjut Husein, massa aksi 203 mengancam bakal demo di rumah Erick Thohir. Menurut dia, pihaknya juga tak akan segan-segan mengerahkan massa untuk menunggu di bandara apabila timnas Israel tetap bertandang ke Tanah Air.
“Kalau pemerintah kita tetap menerima, memaksa untuk mendatangkan, berarti itu jelas-jelas melanggar konstitusi. Kami akan melakukan semaksimal mungkin, kami akan datang ke bandara,” ucap koordinator lapangan aksi 203 ini.
Husein yang juga koordinator lapangan aksi, Husein, menyinggung soal timnas Rusia yang dilarang Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) bertanding dalam Piala Dunia 2022 di Qatar.
“Kalau seandainya Qatar bisa tolak kedatangan timnas Rusia, kenapa kita enggak bisa tolak,” kata dia di lokasi aksi, Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin, 20 Maret 2023.
Menurut Husein, penolakan terhadap timnas Israel bukanlah bentuk kebencian suatu negara. Massa demo menolak kedatangan timnas Israel karena menganggap Israel sebagai penjajah Palestina.
“Oleh karena itu, kalau Israel mau terima, bebaskan dulu, lepaskan jajahan mereka terhadap saudara kita Palestina,” ucap Staf Sekum DPP FPI ini.
Pilihan Editor: Ketum PBNU Minta Penolakan Israel di Piala Dunia U-20 juga Disertai Solusi