Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah di Balik Sukses Perempuan Membangun Negeri

Caption: Acara diskusi Women's High Tea Talks Women in Development yang disiarkan di Instagram Live Tempodotco, Jumat, 17 Maret 2023.
Caption: Acara diskusi Women's High Tea Talks Women in Development yang disiarkan di Instagram Live Tempodotco, Jumat, 17 Maret 2023.
Iklan

INFO NASIONAL - Setiap orang tentunya ingin bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Ada pula yang memiliki harapan lebih atas diri kita, yaitu orang tua.

Bagi perempuan, tak jarang apa yang diinginkan bertentangan atau bertolak belakang dengan apa yang diharapkan orang tua atau lingkungannya. Seperti Direktur Pembiayaan dan Investasi PT Sarana Multi Infrastruktur atau PT SMI (Persero), Sylvi J. Gani. Sebenarnya, sang ayah menginginkan Sylvi menjadi dokter, seperti profesinya. Namun, Sylvi menempuh jalur pendidikan dan karier yang berbeda dengan sang ayah.

Tidak bermaksud menentang orang tua, Sylvi menjadikan sang ayah sebagai rujukan dalam melaksanakan pekerjaannya. "Saya mencontoh ayah karena dedicated sekali dan sangat mencintai pekerjaannya sebagai dokter. Jadi, dari situ saya melihat love what you do and do what you love (cintai yang kamu lakukan dan lakukan yang kamu cintai)," kata Sylvi dalam diskusi Women's High Tea Talks Women in Development di Instagram Live @tempodotco pada Jumat, 17 Maret 2023.

Sylvi menempuh pendidikan S1 Jurusan Teknik Kimia dan S2 Perbankan dan Keuangan. Sebelum menjadi direktur perempuan satu-satunya PT SMI (Persero), Sylvi bekerja di sektor perbankan selama puluhan tahun.

"Buat saya, cukup menarik berkarier di dunia perbankan pada saat itu," katanya. Musbabnya, pada saat itu pembangunan belum memadai, sehingga ilmu ekonomi atau keuangan menjadi ilmu yang sangat penting untuk diterapkan. "Tapi latar belakang saya juga banyak terpakai di industri ini."

Menurut Sylvi, banyak perempuan yang memilih berkarir di perbankan karena gaya komunikasi perempuan yang lembut. "Secara kualitas memang ada keunikan atau kelebihan dari perempuan dalam industri perbankan karena erat dengan relationship (hubungan)," kata bungsu dari empat bersaudara ini. Selain itu, perempuan cenderung lebih tekun dan teliti.

Sylvi pun berharap di 2045, perempuan Indonesia harus terus mengembangkan diri, karena harus sadar bahwa dirinya bisa berkontribusi dalam pembangunan. "Karena apapun yang kita lakukan mau ibu bekerja atau rumah tangga, pasti berkontribusi untuk perekonomian dan pembangunan Indonesia," ujarnya.

Sebab, Sylvi melanjutkan, apa pun pilihan perempuan di Indonesia, berkarier ataupun menjadi ibu rumah tangga, semuanya mengambil bagian dalam membangun bangsa. "Semua bisa berkontribusi, baik itu di rumah, berarti kita mempersiapkan human capital, generasi penerus, itu sangat penting dalam pembangunan. Dalam pekerjaan, kita berkontribusi dengan apa yang kita lakukan".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia pun selalu mengingat pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam membangun Tanah Air. "Saya mengutip kata-kata dari ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani yang selalu saya tanamkan jangan pernah lelah mencintai indonesia. Kita harus menyadari kita punya passion, perempuan bisa berkontribusi dalam pembangunan," kata Sylvi.

Tak hanya Sylvi, Nadine Chandrawinata, aktris yang juga aktivis lingkungan, juga terinspirasi dari sang ayah agar bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Sejak kecil, menurut Nadine, kedua orang tuanya, Andy Chandrawinata dan Elfriede Chandrawinata, melibatkan anak-anak untuk menjaga lingkungan di mana pun berada dengan cara yang sederhana. Contoh, membuang sampah pada tempatnya.

Karena itu, setiap melihat sampah di beberapa tempat yang dikunjunginya saat liburan atau road trip, Nadine selalu mengumpulkan sampah itu untuk dibuang di tempatnya atau dibawa pulang untuk diolah menjadi prakarya.

"Papa suka aku minta fotoin aku. Dan setiap kali mau berfoto, tetapi di tempat itu banyak sampah, maka sampah-sampah itu aku geser dan aku bawa pulang," kata Nadine. "Setiap kali aku mau berfoto dan menemukan sampah, aku kumpulkan lalu membikin prakarya".

Sang ayah juga yang meyakinkan Nadine untuk membangun sebuah tim yang membantunya dalam mengolah sampah. Kemudian pada 2015, Nadine membuat Sea Soldier, organisasi mandiri yang berawal dari aksi pribadi peduli terhadap lingkungan.

Nadine menegaskan, menjaga lingkungan bukan tanggung jawab pemerintah atau pihak tertentu, tetapi tanggung jawab bersama. "Dengan lingkungan yang bersih, kesehatan fisik dan mental terjaga, juga aspek ekonomi yang semakin bertumbuh untuk kesejahteraan," ujarnya. 

Nadien pun berpesan kepada perempuan Indonesia untuk jangan takut melangkah dan jangan takut akan kegagalan. "Jangan kalah sebelum berperang, jika ada kritikan anggap kritikan itu untuk lebih maju lagi, karena perempuan bahkan milenials pun dilibatkan untuk pembangunan berkelanjutan," kata Nadine. (*)

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Smartfren Kuota M, Harga 30 Ribuan Bonus Melimpah

22 jam lalu

Smartfren Kuota M, Harga 30 Ribuan Bonus Melimpah

Dengan mengaktifkan Smartfren Kuota M bisa mengklaim Triple Bonus hingga 22GB per bulan selama setahun.


Beli Kartu Perdana Smartfren Kuota M Sekarang, Bonusnya Banyak!

22 jam lalu

Beli Kartu Perdana Smartfren Kuota M Sekarang, Bonusnya Banyak!

Kartu Perdana Smartfren Kuota M bisa diperoleh dengan harga Rp 30 ribu-an


Anggota MPR Neng Eem Khawatir dengan Masa Depan Sektor Pertanian

1 hari lalu

Anggota MPR Neng Eem Khawatir dengan Masa Depan Sektor Pertanian

Penghargaan kepada petani sama dengan bagaimana kita menghargai guru


Lukisan Doodle Fahmi DNR Diapresiasi Bambang Soesatyo

1 hari lalu

Lukisan Doodle Fahmi DNR Diapresiasi Bambang Soesatyo

Karya Fahmi DNR sudah merambah ke luar negeri. Semisal, Belanda, Milan, Maroko, Dubai, Korea Selatan serta India


Yandri Susanto: Meneguhkan Peran Muhammadiyah dalam Kemajuan Islam

1 hari lalu

Yandri Susanto: Meneguhkan Peran Muhammadiyah dalam Kemajuan Islam

Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat harus memelihara girah sang pendirinya, KH Ahmad Dahlan.


BPIP Gelar Kirab Pancasila di Bundaran HI

1 hari lalu

BPIP Gelar Kirab Pancasila di Bundaran HI

Acara yang digelar untuk menyambut Hari Lahir Pancasila akan dibuat rutin setiap tahun.


Rangkul Pelajar Dunia, BNI Diapresiasi KBUMN

1 hari lalu

Rangkul Pelajar Dunia, BNI Diapresiasi KBUMN

BNI sebagai bank global berharap dapat ikut memperkuat jaringan dan hubungan antara para alumni pelajar luar negeri sehingga tercipta sinergi yang positif.


Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh Capai Rp989,6 Triliun

1 hari lalu

Kredit UMKM BRI Terus Tumbuh Capai Rp989,6 Triliun

pertumbuhan kredit BRI disokong oleh segmen mikro dengan pertumbuhan mencapai 11,18 persen yoy.


5.000 Pelaku UMKM Binaan Pemprov Jabar Naik Kelas

2 hari lalu

5.000 Pelaku UMKM Binaan Pemprov Jabar Naik Kelas

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat pun memiliki helpdesk UMKM yang terbuka melayani konsultasi para pelaku UMKM.


Buka Alumni Connect PPI Dunia, Wapres Dorong Pemuda Bangun Negeri

2 hari lalu

Buka Alumni Connect PPI Dunia, Wapres Dorong Pemuda Bangun Negeri

Alumni pelajar luar negeri diharapkan dapat menjadi pendorong semangat produktivitas dan nilai tambah ekonomi untuk membangun negeri.