Penutupan patung tersebut, menurut Muharomah, bukan dilakukan oleh polisi, tetapi oleh pemilik tempat doa Muharomah Fajarini juga menolak menyebutkan nama kelompok yang keberatan dengan patung itu dengan alasan agar tidak memperkeruh suasana.
Tempo sempat melihat rumah doa yang baru dibangun pada pertengahan 2022 itu berdiri berhadap-hadapan dengan masjid Al-Barokah atau hanya berjarak 6 meter. Di masjid itu terlihat anak-anak sedang berbuka puasa lalu berlangsung ibadah salat tarawih. Di rumah doa terlihat seorang penjaga, Kepala Desa Bumirejo, dan sejumlah orang.
Puluhan orang terdiri dari petugas Polsek Lendah, dan kepala dusun setempat, mendatangi bangunan seluas 1.200 meter persegi itu untuk melihat patung yang diselimuti terpal pada Rabu pagi 22 Maret 2023. Keluarga pemilik rumah doa juga ada di sana.
Tempo mendapatkan informasi, empat hari sebelum penutupan patung dengan terpal itu Kapolsek Lendah, petugas Kementerian Agama Kulon Progo, Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Kesatuan Bangsa dan Politik berembug untuk menawarkan ke pemilik rumah doa agar patung tersebut ditutupi terpal. Pemilik rumah doa, Yacobus Sugiarto yang bermukim di Jakarta kemudian mengirimkan terpal dari Jakarta untuk menutup patung itu.
Warga tak pernah nyatakan keberatan
Ketua pengelola rumah doa Sasana Adhi Rasa, Petrus Surjiyanta menyebutkan selama ini warga tidak pernah menyatakan keberatan dengan patung itu. Tiba-tiba, pada 11 Maret 2023, sekelompok orang yang mengatasnamakan partai politik Islam mendatangi pengelola rumah doa.
Kepada Petrus, mereka menyatakan sebagian warga keberatan dengan patung itu.
"Mereka minta patung dibongkar atau dipindah supaya tidak ganggu umat yang beribadah di masjid," kata Petrus. Hingga berita ini ditulis, Tempo sedang mengkonfirmasi anggota ormas yang keberatan dengan keberadaan patung Bunda Maria itu.
SHINTA MAHARANI | ANDRY TRIYANTO
Pilihan Editor: Diprotes Ormas, Patung Bunda Maria di Yogya Ditutup Terpal saat Puasa Ramadan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.