Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda DIY Ajun Komisaris Besar Polisi Verena SW menuturkan saat ditemukan Polsek Pakem, mayat perempuan di salah satu wisma Jalan Kaliurang Sleman itu sudah dalam keadaan termutilasi.
"Identitas korban teridentifikasi dari KTP (kartu tanda penduduk) yang tertinggal di lokasi kejadian, usia 34 tahun warga Kelurahan Patehan, Kota Yogyakarta," kata dia.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda DIY Komisari Besar Polisi Nuredy Irwansyah Putra menuturkan pihaknya saat ini tengah memburu pelaku dugaan mutilasi itu.
"Saat ini masih proses penyelidikan, baik soal hubungan pelaku, korban dan motifnya," kata Nuredy.
Jenazah sudah Diotopsi di RS Bhayangkara Polda DIY
Nuredy menyebut jenazah sendiri sudah diotopsi di RS Bhayangkara Polda DIY. Jenazah korban mutilasi itu lantas dibawa ke rumah duka Panembahan, Kota Yogyakarta pada Senin 20 Maret dan tiba sekitar pukul 14.00 WIB yang langsung disambut tangis keluarganya.
Keluarga Korban Curigai Mantan Suami
Ayah A, Heri Prasetyo, menyatakan putrinya itu merupakan janda cerai dengan dua orang anak. Anak tertua A masih duduk di kelas 1 sekolah dasar sedangkan adiknya berusia sekitar 1 tahun.
"Setelah bercerai dengan mantan suaminya, A sempat memiliki pacar tetapi sudah putus," kata Ayah A, Heri Prasetyo, 64 tahun di rumah duka Senin, 20 Maret 2023.
Heri mengatakan putri sulungnya itu selama ini tidak pernah bercerita persoalan yang tengah membelitnya. Ia hanya ingat bertemu anaknya itu terakhir pada Sabtu pagi 18 Maret 2023.
"Pamitnya pas itu ya kerja, kalau Sabtu tidak full (sehari kerja), dia dari dulu sukanya kulineran sama teman-temannya," kata Heri.
Disinggung soal kematian A, Heri curiga ada hubungannya dengan orang dekat A, salah satunya sang mantan suami.
"Kalau perasaan saya, (kasus ini) ada hubungannya dengan mantan suami, mungkin dendam karena dulu diceraikan," katanya.
Ponsel dan Sepeda Motor Korban Mutilasi Hilang
Sejak kasus kematian A terungkap, Heri mengatakan ponsel dan sepeda motor dari anaknya belum diketahui keberadaannya.
"Mungkin dipakai pembunuhnya, sepeda motornya Honda Scoopy," kata dia.
Heri turut melihat kondisi tubuh putrinya sebelum dimasukkan peti mati. Ia menyebut ada sejumlah luka.
"Ada banyak (lukanya)," katanya.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Berawal dari Kecurigaan, Begini Kronologi Temuan Perempuan Korban Mutilasi di Wisma Kaliurang