INFO NASIONAL - Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Drs. Karjono, S.H., M.Hum membuka diskusi kelompok terpumpun penelaahan Buku Teks Utama Pancasila pada Senin, 20 Maret 2023.
Ia menyebutkan bahwa BPIP bersama Kemendikbud telah melakukan penyelarasan terhadap Capaian Kompetensi (CK) dan Capaian Pembelajaran Kemendikbud (CP 033 bagi SD/MI dan CP 028 bagi SMP/MTs serta SMA/MA) dari mulai tanggal 18 Januari sampai dengan 5 Februari 2023 bersama Anggota Dewan Pengarah BPIP dan Dewan Pakar BPIP.
Baca Juga:
Penyusunan Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila Kemendikbudristek RI bersama BPIP, kata Karjono, merupakan tantangan bagai para penulisnya agar dapat menuangkan narasi yang dapat disesuaikan dengan daya motorik atau kognitif anak.
Selain itu, penyusunan buku ini merujuk pada kearifan lokal sebagai sumber nilai Pancasila yang perlu dituangkan dalam buku Teks Utama Pancasila. “Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan kristalisasi pengalaman hidup bangsa Indonesia yang menyejarah dan bersumber dari religiusitas bangsa Indonesia, adat istiadat, kearifan lokal, pandangan atau filsafat pemikiran dan ideologi yang berkembang ketika Pancasila dilahirkan, budaya yang tumbuh dalam kehidupan bangsa, serta konsepsi hubungan individu dengan masyarakat yang sudah membudaya dalam masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Karjono juga membahas tentang Salam Pancasila yang digagas oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Salam Pancasila bukan salam pengganti Assalamualaikum, namun tindak lanjut dari pekik merdeka yang ditetapkan melalui maklumat Presiden Soekarno. "Salam Pancasila merupakan salam pemersatu bangsa, bukan berarti mengganti salam keagamaan, tetapi menyatukan keberagaman Indonesia."
Baca Juga:
Terakhir, Karjono menyampaikan Buku Teks Utama Pancasila lebih memuat panduan praktik Pancasila dalam tindakan. Para penelaah diharapkan mengawal Buku Teks Utama Pancasila selaras dengan buku referensi Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila yang telah disusun oleh BPIP dan ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
“Terima kasih khususnya untuk para narasumber atas kehadiran dan telah membantu tersusunnya buku ini. Buku ini 70 (tujuh puluh) persen adalah Pancasila dalam Tindakan, dan 30 (tiga puluh) persennya teori. Maka Buku Ajar Pancasila perlu dikawal untuk dapat diterapkan serentak dan bersamaan, pada Tahun Ajaran 2023/2024”, tuturnya.
Direktur Pengkajian Materi Pembinaan Ideologi Pancasila, Aris Heru Utomo, S.H., M.B.A., M.Si, menyampaikan tujuan diadakannya diskusi ini dalam rangka monitoring perkembangan pembahasan materi Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila tahap ke-1 tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah yang saat ini tengah disiapkan oleh Kemendikbudristek.
BPIP telah membentuk Tim Penelaah yang terdiri dari para Akademisi, praktisi pendidikan, dan Tim Internal BPIP. Penelaahan hasil Buku Teks Utama akan melalui beberapa tahapan sesuai dengan progres atau kemajuan hasil penulis, yaitu penelaahan ke-1 dilakukan pada hasil tulisan mencapai 50 persen. Telaah ke-2 dilakukan pada hasil penulisan Buku Teks Utama mencapai 100 persen. Penelaahan ke-3 dilakukan atas hasil final penulisan dan diakhiri dengan masukan atau penelaahan akhir yang melibatkan unsur pimpinan.
Hadir para penelaah dari para akademisi, antara lain dari UIN Sunan Kalijaga, Dr. Muqowim, S.Ag., M.Ag, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Dr. Victoria Sundari Handoko, S.Sos., M.Si. Universitas Negeri Semarang, Dr. Suhadi, S.H., M.Si. Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Dr. Hasse Jubba, M.A. Universitas Negeri Semarang, Dr. Sunarto, M.Si serta Praktisi Pendidikan, Christina Wulandari, S.S., M.Pd. (WS).