TEMPO Interaktif, Mataram: Penyandang buta huruf di Nusa Tenggara Barat mencapai 31 ribu orang, sebagian besar perempuan. Akibatnya, indeks pembangunan manusia di NTB rendah.
Menurut Gubernur NTB Muhammad Zainul Madjdi, besarnya jumlah penderita buta huruf tersebut berdampak rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) NTB. ‘’Bahkan saat ini NTB masih menjadi salah satu provinsi kantong buta huruf terbesar di Indonesia,’’ katanya, Rabu, (15/4).
Akibatnya, daya saing sumber daya manusia di NTB rendah, sementara kemiskinan dan angka pengangguran tinggi. Secara statistik, indeks pembangunan manusia di NTB berada di urutan kedua dari belakang se Indonesia atau hanya lebih unggul dari Papua.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, gubernur NTB akan memperbaiki kualitas sumber daya manusia, salah satunya dengan cara pemberantasan buta huruf, peningkatan pengetahuan dan keterampilan kaum perempuan.
SUPRIYANTHO KHAFID.