Pertemuan Jokowi dengan Mega secara empat mata itu merupakan yang kedua kalinya dalam rentang waktu beberapa bulan belakangan. Sebelumnya, mereka bertemu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, akhir tahun lalu.
Hasto menjelaskan, Mega memang secara periodik bertemu dengan Jokowi. “Setelah sebelumnya bertemu di Istana Batu Tulis Bogor, kali ini pertemuan diadakan di Istana Merdeka, Jakarta," kata Hasto.
Ia menyebut pertemuan kedua tokoh itu membahas berbagai persoalan bangsa, termasuk membangun kesepahaman terhadap arah masa depan. Di antaranya, agenda strategis ihwal kebijakan luar negeri menghadapi berbagai tantangan geopolitik, mendorong penguasaan ilmu pengetahuan, riset dan inovasi, serta mewujudkan kedaulatan pangan sebagai jalan Indonesia berdikari.
Menurut Hasto, pertemuan berlangsung dalam suasana sangat akrab mengingat hubungan antara keduanya begitu dekat, seperti satu keluarga sendiri. Pertemuan diakhiri dengan makan bersama.
“Bapak Presiden Jokowi mempromosikan sayur lodeh sebagaimana menjadi kegemaran Bung Karno, nasi goreng sea food, sop ayam kampung, dan tentu saja kerupuk khas Solo," ujar Hasto.
Dalam dua jam pertama, pertemuan dilakukan secara khusus di tempat yang penuh dengan memori bagi Mega ketika bersama ayahnya, Soekarno alias Bung Karno kala tinggal di Istana. Bahkan, Mega menunjukkan berbagai hal yang bersifat untold story atau cerita yang tak pernah diungkapkan kepada Jokowi.
Megawati juga menyampaikan bagaimana ide, pemikiran, gagasan dan cita-cita Bung Karno bagi Indonesia dan dunia. Dalam akhir pertemuan, diadakan makan bersama. Hasto dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung bergabung bersama Jokowi dan Megawati dalam santap bersama.
PDIP sejauh ini memang belum menentukan siapa Capres dan Cawapres yang akan mereka usung pada Pilpres 2024. Partai belambang banteng moncong putih itu dikabarkan memiliki dua kandidat kuat, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI Puan Maharani yang juga merupakan putri Megawati.
IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO