Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dosen Politik Sebut Munculnya Isu Duet Prabowo-Ganjar Pukulan Telak untuk Muhaimin PKB

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan selfie bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat panen raya di Kebumen, Jawa Tengah. Sumber Biro Pers Istana Kepresidenan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Ilmu Politik dan International Studies, Universitas Paramadina Khoirul Umam mengatakan, wacana duet Prabowo-Ganjar yang dimunculkan oleh Jokowi menjadi pukulan telak bagi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

"Karena itu, wajar Cak Imin menyatakan sikap tegasnya, jika skema Prabowo-Ganjar kian matang, maka Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang telah disemai Gerindra - PKB akan bubar," katanya.

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs itu menilai, skema duet Prabowo-Ganjar yang didukung PDIP dan Gerindra, meneguhkan dominasi kekuatan politik nasionalis, secara tidak langsung menegasikan kontribusi Partai Islam. 

"Memaksa partai-partai Islam menjadi makmum, pengikut, atau sekadar penggembira dalam koalisi politik pencapresan," katanya. 

Kemudian kata Khoirul, dalam konteks yang lebih spesifik, suara pemilih Nahdliyyin hanya dijadikan sebagai rebutan saja, sedangkan dalam ruang kompetisi kepemimpinan nasional, mesin politik mereka tidak diberikan peran memadai.

Khoirul menilai PKB yang merupakan partai berbasis Ormas Islam dengan kekuatan suara terbesar hasil Pemilu 2019 lalu, sekitar 10 persen, seolah akan dipaksa untuk kesekian kalinya oleh kekuatan politik tertentu mengalah dan mundur dari kontestasi Pilpres. 

"Di Pilpres 2019 lalu, setelah proposal Cak Imin untuk menjadi Cawapres Jokowi bertepuk sebelah tangan, PKB hampir membentuk koalisi bersama partai lain untuk mengusung Gatot Nurmantyo-Muhaimin," katanya. 

Namun kata Khoirul, manuver tersebut pun terpaksa digagalkan, pasalnya Cak Imin berada di bawah tekanan kekuatan tertentu, dengan ancaman politisasi instrumen hukum. Hal tersebut dinilai Khoirul dilakukan pihak tertentu, untuk menghentikan dan mendisiplinkan manuver politik Ketum PKB saat itu.

Khoirul menyampaikan, ikhtiar PKB maju dalam kontestasi Pilpres dibayang-bayangi oleh tekanan serupa, memaksa PKB untuk tunduk pada perintah kekuasaan. 

Maka dari itu kata Khoirul, sikap tegas yang ditunjukan Cak Imin bahwa KIR bubar kalau duet Prabowo-Ganjar menguat, merupakan bentuk ketegasan PKB pada Gerindra yang masih bermain dua kaki (double standard).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Di satu sisi sudah membangun kesepakatan dengan PKB tapi belum ingin finalisasi skema Capres-Cawapres bersama Cak Imin, di sisi lain semakin agresif melakukan penjajakan komunikasi dengan partai-partai lain untuk membuka peluang koalisi yang lebih besar," ucapnya.

Khoirul menilai jika pola relasi dipertahankan di koalisi, maka PKB jadi pihak yang dirugikan. Musababnya, bisa saja pada akhirnya politik standar ganda Gerindra membuka kuncian koalisi dengan PDIP.

"Maka PKB akan kena prank sekaligus di-faith accompli atau dipaksa untuk menerima keadaan," ujarnya. 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut pertainya tidak tertarik mengusung Prabowo Subianto berpasangan dengan Ganjar Pranowo.

Muhaimin menyebut sampai sekarang tidak ada satu pun partai yang tertarik mengusung komposisi tersebut.

"Saya belum mendengar satu partai pun yang mengusung itu (Prabowo-Ganjar). Dan PKB tidak tertarik mengusung itu," kata Muhaimin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Maret 2023.  

Ia bahkan mengatakan jika Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dideklarasikan PKB dan Gerindra bisa bubar jika Prabowo memilih Ganjar sebagai calon wakil presiden. 

Pilihan Editor: 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

3 menit lalu

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, membenarkan penambahan jumlah menteri kabinet Prabowo-Gibran saat ditemui di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat pada Kamis, 12 September 2024. Tempo/Annisa Febiola.
Dasco Sebut Situs Palsu Gerindra yang Singgung Akun Fufufafa Sudah Dilaporkan ke Kominfo

Dasco mengklaim sudah melaporkan situs palsu Gerindra ke Kominfo. Situs palsu itu menyinggung soal akun Fufufafa dan dinilai upaya mengadu domba.


Reaksi PKB dan Golkar Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

43 menit lalu

Ketua DPR Puan Maharani (kiri) bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung menemui Menteri Pertananan sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di sela acara kunjungan Paus Fransiskus di Istana Negara, Rabu, 4 September 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Reaksi PKB dan Golkar Soal Wacana Penambahan Jumlah Kementerian di Kabinet Prabowo

Golkar menyatakan penambahan jumlah di kabinet Prabowo mendatang tak akan menjadi masalah jika sesuai dengan kebutuhan.


Prabowo Disebut-sebut Akan Bentuk Kabinet Zaken, Pengamat: Hanya Gimik Politik

57 menit lalu

Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo tampak berbincang di depan Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pada Kamis, 12 September 2024. Foto Tim Media Prabowo
Prabowo Disebut-sebut Akan Bentuk Kabinet Zaken, Pengamat: Hanya Gimik Politik

Pengamat politik Khafidlul Ulum menilai rencana pembentukan kabinet zaken oleh Prabowo itu sebagai gimik politik semata.


Soal Pembatalan Caleg Terpilih, Bawaslu: KPU Tidak Boleh Langgar UU

2 jam lalu

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja ditemui usai mengikuti Rapat Pleno Terbuka Penetapan Hasil Pemilu Tahun 2024 secara Nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, pada Rabu, 20 Maret 2024. Tempo/Yohanes Maharso Joharsoyo
Soal Pembatalan Caleg Terpilih, Bawaslu: KPU Tidak Boleh Langgar UU

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja meminta KPU RI untuk mengikuti undang-undang yang berlaku dalam pembatalan atau penarikan caleg terpilih


Respons PDIP dan PPP Soal Wacana Kabinet Zaken Prabowo

2 jam lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Respons PDIP dan PPP Soal Wacana Kabinet Zaken Prabowo

Gerindra menyatakan proporsi menteri Prabowo dari kalangan profesional nonpartai politik akan lebih banyak dibandingkan kader parpol.


PDIP Ungkap Alasan Usulkan Kembali Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

3 jam lalu

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 26 Agustus 2024.  TEMO/Daniel A. Fajri
PDIP Ungkap Alasan Usulkan Kembali Heru Budi Jadi Pj Gubernur DKI

Menurut Rio, Heru Budi Hartono sudah berpengalaman selama dua tahun menjadi Pj Gubernur sejak awal dilantik 17 Oktober 2022.


Batal Maju Pilkada Tangsel, Riza Patria Berpeluang Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono

4 jam lalu

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Ahmad Riza Patria saat ditemui usai menghadiri acara Silaturahmi dan Tasyakuran DPD Gerindra DKI Jakarta di Tavia Heritage Hotel, Jakarta Pusat pada Kamis, 9 Mei 2024. TEMPO/Adinda Jasmine
Batal Maju Pilkada Tangsel, Riza Patria Berpeluang Jadi Ketua Timses Ridwan Kamil-Suswono

Ahmad Riza Patria kini berpeluang menjadi Timses RK-Suswono di Pilkada Jakarta usai Ahmad Sahroni mengundurkan diri.


Partai Politik Mulai Setor Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Ketua Fraksi PKB DPR RI Cucun Ahmad Syamsurizal beserta jajaran pengurus Partai memberikan keterangan pers terkait Puncak Harlah ke-25 PKB di Kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis, 20 Juli 2023. Kegiatan tersebut akan dihadiri oleh sekitar 50 ribu kader dan simpatisan PKB dari seluruh Indonesia, termasuk kiai khos NU. TEMPO/M Taufan Rengganis
Partai Politik Mulai Setor Nama Calon Menteri Kabinet Prabowo

Partai politik pro pemerintahan Prabowo sudah diminta menyetor nama calon anggota kabinet Prabowo. PKB mengklaim menyodorkan kader terbaik.


Disebut Bakal Jadi Salah Satu Menteri Prabowo, Begini Respons Sugiono

4 jam lalu

Wakil Ketua Komisi I DPR RI yang juga Waketum Partai Gerindra, Sugiono, berbicara soal namanya yang digadang-gadang akan jadi menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Tempo/Annisa Febiola
Disebut Bakal Jadi Salah Satu Menteri Prabowo, Begini Respons Sugiono

Hashim Djojohadikusumo menyebutkan bakal ada alumnus SMA Taruna Nusantara yang menjadi menteri Prabowo.


PKB Sebut RUU Kementerian Negara Dukung Percepatan Program Prabowo-Gibran

5 jam lalu

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cucun Ahmad Syamsurijal. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
PKB Sebut RUU Kementerian Negara Dukung Percepatan Program Prabowo-Gibran

PKB merespons soal pembahasan RUU Kementerian Negara.