Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menyiapkan Angkatan Kerja di Era Kecerdasan Buatan

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.
Iklan

INFO NASIONAL – Digitalisasi pada berbagai aspek kehidupan akan terus mengubah dunia kerja, didorong oleh semakin masifnya peran kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan otomasi. Konsekuensinya, permintaan pasar kerja akan berubah signifikan.

Kecenderungan itu hendaknya membangkitkan kepedulian negara untuk segera menyiapkan angkatan kerja yang berkulaitas seturut kebutuhan zaman, agar bonus demografi dekade 2040-an tidak menjadi beban.

Konsekuensi logis dari semakin meluasnya peran AI dan otomasi sudah menjadi fakta. Ragam kebutuhan terlayani dengan cepat, efisien dan tepat waktu. Sebagai konsumen, masyarakat pun sudah menolak proses kerja layanan pola lama yang lamban dan berbelit akibat ketergantungan pada peran otak dan tenaga manusia. Di saat yang sama, semakin minim peran tenaga manusia dalam rangkaian proses itu.

Bagi generasi kakek-nenek dan generasi orang tua, proses yang demikian tentu terkesan ekstrem, karena hilangnya begitu banyak pekerjaan yang di masa lalu selalu mengandalkan otak serta tenaga manusia.

Sedangkan bagi generasi muda, peran dan fungsi AI serta otomasi praktis menjadi keniscayaan. Mereka didorong untuk terus beradaptasi dan membaca arah perubahan di masa depan, ketika peran dan fungsi AI maupun otomasi makin dominan. Tidak ada pilihan lain bagi benerasi Z dan Alpha kecuali mempersiapkan diri – atau dipersiapkan sejak dini-- agar masing-masing dapat melakoni dinamika perubahan itu dengan keahlian dan kompetensinya masing-masing.

Dalam berbagai forum terdahulu, para ahli dari kalangan swasta maupun pemerintah sudah mengingatkan dan menunjuk fakta tentang tereliminasinya begitu banyak pekerjaan masa lalu karena sudah tergantikan oleh AI dan otomasi. Para ahli pun sudah mengemukakan bahwa akan muncul begitu banyak pekerjaan baru di era sekarang dan di masa depan.

Untuk mendapatkan gambaran tentang tantangan bagi generasi Z dan Alpha perihal kebutuhan kualifikasi angkatan kerja di masa depan, apa yang pernah dikemukakan Menteri BUMN Erick Thohir maupun para pakar lainnya patut untuk disimak. Menurut dia, Indonesia membutuhkan 17,5 juta tenaga kerja dengan keahlian teknologi yang mumpuni untuk mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional.

"Kita memerlukan yang namanya knowledge-based economy, kita memerlukan 17,5 juta tenaga kerja yang melek teknologi, kita memerlukan pengusaha baru yang mengerti teknologi," ujar Menteri Erick. Jadi, jelas bahwa semua pekerjaan baru di masa depan itu mewajibkan komunitas angkatan kerja terkini dan nanti memahami dan menguasai teknologi.

Dengan hilangnya jenis atau model pekerjaan masa lalu dan masa kini, mulai muncul jenis atau model pekerjaan baru sebagaimana disebutkan para pakar. Misalnya, untuk sektor informasi teknologi, dibutuhkan data scientist and analyst, big data engineer, software developer dan artificial intelligence expert. Sementara di sektor bisnis dan digital marketing, dibutuhkan blockchain developer, financial management, market research hingga digital marketing specialist. Sedangkan di sektor kesehatan, dibutuhkan medical professional, medical teknologi, registered nurses, biotechnology and food engineering.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berpijak pada proyeksi kebutuhan dan kualifikasi angkatan kerja seperti itu, mau tak mau sektor pendidikan dan bisnis patut melakukan introspeksi. Pertanyaan yang patut dimunculkan adalah apa yang sudah dilakukan sejauh ini dalam mempersiapkan generasi Z dan Alpha agar pada saatnya nanti mereka mampu merespons tantangan zamannya dengan keahlian dan kompetensi?

Sebab, suka tidak suka, proyeksi tentang kebutuhan dan kualifikasi angkatan kerja seperti itu sangat layak dikaitkan langsung dengan bonus demografi yang akan terwujud pada dekade 2040-an. Sebagaimana telah diproyeksikan, bonus demografi pada dekade itu memberi gambaran bahwa 70 persen dari total jumlah penduduk Indonesia dalam usia produktif. Kalau lebih dari 100 juta jiwa usia produktif itu tidak berkeahlian dan tidak punya kompetensi seturut kebutuhan zaman, mereka menjadi angkatan kerja yang akan membebani negara.

Lebih dari itu, dunia pun mulai menapaki revolusi peradaban Masyarakat 5.0 (Society 5.0) yang bertujuan mewujudkan pemerataan kesejahteraan bagi semua orang dengan dukungan AI dan internet of things (IoT). Masyarakat 5.0 dipahami sebagai upaya integrasi ruang maya dengan realitas kehidupan masyarakat untuk menyediakan ragam produk kebutuhan harian sesuai kepentingan tiap individu.

Berbicara tentang menyiapkan dan kesiapan calon angkatan kerja di masa depan, mau tak mau harus melihat bekal apa yang diberikan dunia pendidikan kepada generasi Z dan Alpha sekarang ini. Idealnya, bekal ilmu yang diberikan kepada mereka relevan dengan kualifikasi dan kompetensi yang menjadi tuntutan zamannya.

Sektor pendidikan hendaknya berambisi untuk membangun dan menjadikan generasi Z dan Alpha sebagai orang muda Indonesia yang melek dan punya keahlian serta kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Menyikapi perkembangan teknologi yang demikian cepat, literasi digital menjadi faktor kunci dan fondasi utama yang harus dimiliki generasi Z dan generasi Alpha sejak dini. Dalam konteks itu, menerapkan konsep pendidikan link and match perlu dipertimbangkan lagi. Pendidikan dengan konsep link and match adalah upaya penggalian kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan pasar kerja. (*)

Bambang Soesatyo - Ketua MPR RI/Pendiri dan Ketua Pembina Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA)/Dosen Tetap Fakultas Hukum, Ilmu Sosial & Ilmu Politik (FHISIP) Universitas Terbuka/Mahasiswa Magister Hukum Universitas Jayabaya.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Menteri Trenggono Sidak Pencemaran dan Reklamasi di Batam

13 menit lalu

Menteri Trenggono Sidak Pencemaran dan Reklamasi di Batam

Menteri Trenggono sudah beberapa kali menerima keluhan dari Gubernur Kepulauan Riau mengenai adanya pencemaran di wilayahnya


BNI dan Binus Kerja Sama Ekosistem Finansial

41 menit lalu

BNI dan Binus Kerja Sama Ekosistem Finansial

BNI secara spesifik mendukung Binus dari sisi pengelolaan transaksional kuangan dan non-keuangan.


BNI Bagi-Bagi Puluhan Mobil untuk Nasabah Loyal BNI

1 jam lalu

BNI Bagi-Bagi Puluhan Mobil untuk Nasabah Loyal BNI

Pengundian program Undian Rejeki BNI #GaPakeNanti 2022-2023 telah dilakukan sebanyak dua kali.


Bank Mandiri Perbesar Portofolio Hijau

1 jam lalu

Bank Mandiri Perbesar Portofolio Hijau

Bank Mandiri terus mewujudkan komitmennya dalam penerapan prinsip keberlanjutan yang sejalan dengan pilar Environment, Social, dan Governance (ESG).


Lestari: Suarakan Hak Hak Perempuan di Lingkar HIV

5 jam lalu

Lestari: Suarakan Hak Hak Perempuan di Lingkar HIV

Lestari menyarankan agar sejumlah isu terkait penanganan dan perlindungan perempuan di lingkar HIV harus terus disuarakan melalui media.


Pegadaian Raih Dua Penghargaan TOP CSR Awards 2023

6 jam lalu

Pegadaian Raih Dua Penghargaan TOP CSR Awards 2023

Pegadaian dinilai berhasil menjalankan program CSR atau TJSL yang selaras dengan strategi bisnis.


Bamsoet Dukung Kejurda Adventure Offroad Individual Non-Winch 2023

7 jam lalu

Bamsoet Dukung Kejurda Adventure Offroad Individual Non-Winch 2023

Kejurda akan digelar tiga putaran. Turut memajang kendaraan penjelajah alam SHERP asal Ukraina.


Bamsoet Dorong Kesetaraan dan Keadilan Gender

8 jam lalu

Bamsoet Dorong Kesetaraan dan Keadilan Gender

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo, mengapresiasi terbentuknya DPP Perempuan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) sebagai wadah pemberdayaan bagi perempuan Indonesia agar lebih maju dan berprestasi.


Jazilul Fawaid Ajak Pilih Pemimpin yang Pancasilais

8 jam lalu

Jazilul Fawaid Ajak Pilih Pemimpin yang Pancasilais

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengatakan, makna Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa yang digali dari nilai-nilai yang hidup di masyarakat sudah final.


Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

10 jam lalu

Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan bersama pemilik minimarket Domart, Wachidal Mustafa Dimyani meresmikan pembukaan Domart di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu 7 Juni 2023.
Mendag Zulkifli Hasan Dukung UKM Indonesia Tingkatkan Ekspor ke Malaysia

Domart merupakan minimarket pertama yang 100 persen menjual produk Indonesia