TEMPO.CO, Jakarta - Aparat TNI dan Polri melakukan patroli rutin setiap jam di sekitar Bandara Bilorai di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, setelah Organisasi Papua Merdeka (OPM) menembak pesawat Daby Air pada 7 Maret lalu. Bandara tersebut pun dipastikan aman dan bisa digunakan untuk penerbangan.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan aparat juga melakukan pemantauan di empat pos yang berada di sekitar bandara.
“Patroli rutin dilaksanakan setiap jamnya oleh Personel Polres Intan Jaya, Brimob Ops Damai Cartenz serta Kopasgat AU,” kata Benny dalam keterangannya, Senin, 14 Maret 2023.
Benny mengatakan patroli ini akan terus dilaksanakan unruk meminimalisir adanya aksi maupun gangguan dari OPM yang mengganggu penerbangan di Bandara Bilorai Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Ia mengatakan situasi dan kondisi di Intan Jaya hingga saat ini berangsur aman serta kondusif, dan aktivitas penerbangan kembali berjalan normal.
“Aktivitas penerbangan kini telah dilaksanakan kembali tentunya dengan pengamanan yang ketat oleh aparat gabungan yang terus berjaga di area Bandara guna memastikan situasi yang aman tanpa adanya gangguan KKB,” kata dia.
OPM ganggu aktivitas bandara pekan lalu
Sebelumnya, Benny memaparkan penyerangan itu dilakukan pada Selasa, 7 Maret 2023 dengan cara membunyikan tembakan sehingga membuat masyarakat ketakutan.
"Terdengar bunyi tembakan sebanyak lima kali pada saat giat bongkar barang cargo oleh porter," kata Benny dalam siaran pers yang diterima Tempo Rabu, 8 Maret 2023.
Ia mengatakan pada saat kejadian Selasa pukul 07.55 WIT, Pesawat Smart Aviation dengan kode registrasi PK-SNG bermuatan cargo tiba di Bandara Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, dari Kabupaten Mimika. Mendengar bunyi tembakan senjata api secara beruntun masyarakat pun bergegas berlindung ke Pos Polisi Bandara.
Menurut Benny, OPM yang kerap disebut sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali mengganggu pada saat Pesawat Daby Air hendak mendarat pukul 08.20 WIT masih di Bandara Bilogai.
"Karena gangguan itu pesawat diarahkan untuk kembali ke Nabire karena situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan pendaratan," kata dia.
Tak cukup sampai di situ, kata Benny, meskipun aparat gabungan telah bergeser ke Pos Pasopati J2 l, namun KKB tetap mengacaukan situasi dengan melancarkan tiga tembakan.
"Gangguan tembakan sebanyak tiga kali kemudian dibalas guna tembakan perlindungan,"ujar Beny Prabowo.
Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Afrizal Asri menambahkan hingga saat ini aparat gabungan Polri-TNI masih melakukan kontak tembak dengan KKB.
“Diduga ini adalah ulah Kelompok Kriminal Bersenjata Kodap VIII Intan Jaya pimpinan Apen Kobogau yang bersama dengan Apertinus Kobogau," kata Afrizal Asri.
Afrizal Asri berjanji menelusuri lebih dalam dugaan KKB yang ingin mengganggu aktivitas bandara. Pihaknya juga telah melakukan koordinasi bersama penanggung jawab Bandara Bilorai untuk menghentikan aktivitas penerbangan di bandara tersebut jika situasi belum membaik.
Gangguan keamanan di Bandara Bilorai bukan kali ini saja terjadi. Pada Oktober 2021, Kementerian Perhubungan sempat menutup bandara tersebut karena gangguan KKB. Akibat insiden tersebut, beberapa fasilitas bandara yang mengalami kerusakan diantaranya yakni mobil ambulance, mobil tangki air, dan gedung power house/genset.
EKA YUDHA SAPUTRA | AYU CIPTA