TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah warga Jakarta, Semarang, Brebes dan Jombang menggelar acara pawai budaya dan pentas seni untuk mempopulerkan kembali lagu Mars Pemilu ciptaan Mochtar Embut di Jakarta, Ahad, 12 Maret 2023. Arak-arakan lagu tersebut dinilai sederhana, penuh makna, dan lebih efektif sosialisasikan kegiatan Pemilu ke masyarakat.
Pegiat Kumpulan Bunda Jakarta Utara, Maryam, mengatakan titik kumpul pawai dimulai di patung kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat. Pawai diikuti sekitar 50 orang, terdiri dari kumpulan Marawis dari Kelurahan Sumur Batu, Kumpulan Angklung asal Penas (Cawang) dan Kumpulan Bunda Jakarta Utara, ditambah empat ogoh-ogoh menyemarakkan acara.
"Kami berangkat pagi-pagi dari rumah, karena bertugas menyebarkan selebaran teks lagu Pemilu dan mengajak warga bernyanyi bersama,” ujar Maryam bertepatan dengan car free day.
Maryam berujar pawai arak-arakan dilakukan di sekitar Bundaran Hotel Indonesia dan berakhir di sebelah Stasiun Kereta Api Sudirman. Iring-iringan itu menyanyikan lagu Mars Pemilu dengan diselingi Sholawat Nabi dan beberapa lagu tradisional.
Saat araka-aran dimulai, antusiasme pengunjung saat tinggi. Sembari berswaforo, pengunjung juga ikut menyanyikan lagu Mars Pemilu. Maryam mengatakan tujuan lain kegiatan tersebut untuk mengingatkan publik bahwa waktu pelaksanaan Pemilu 2024 kian dekat. Sebagai pengingat warga supaya tidak kehilangan hak pilihnya, dan terlibat dalam perbaikan kehidupan Indonesia secara demokratis.
"Para peserta merasa bahwa lagu Mars Pemilu 1971 lebih gampang diingat sehingga menjadi pengingat datangnya Pemilu, dibandingkan lagu-lagu Pemilu lain yang muncul belakangan. Anak-anak muda yang sebelumnya hanya kenal samar-samar pun bisa cepat hafal,” kata dia.
Maryam berujar kegiatan arak-arakan Mars Pemilu juga berlangsung di Semarang, Brebes dan Jombang. Seperti di Jakarta, kegiatan tersebut sangat menarik atensi masyarakat.
Di Jakarta, acara arak-arakan diselingi dengan diskusi kepemiluan 2024 dengan anak-anak muda millenial yang berjalan-jalan di sekitar lokasi car free day. Salah satu millenial, Putri, mengatakan kurang tahu detail soal kapan pemilu dilaksanakan.
"Saya sebelumnya tidak kapan persisnya hari dan bulan penyelenggaraan Pemilu. Dengan adanya kegiatan ini, saya jadi tahu pencoblosan nanti itu di hari Rabu," kata dia.
Putri juga mengeomentari Mars Pemilu yang menurutnya menambah pengetahuan soal bagaimana memilih pemimpin untuk bangsa ke depannya.
Staf Dinas Peternakan Jombang, Agus, 51 tahun, turut bersemangat membawakan Mars Pemilu. Menurut Agus, lagu ciptaan Mochtar Embut itu berhasil membangun suasana kebersamaan dan kegembiraan. "Pemilu seharusnya memang menjadi kegiatan riang gembira, tanpa kekuatiran apalagi ketakutan,” kata dia.
Pilihan Editor: KPU Resmi Ajukan Memori Banding Putusan PN Jakpus soal Penundaan Pemilu