TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat terbang Trigana Air dengan nomor registrasi PK-YSC ditembaki oleh orang tak dikenal mendarat dan akan lepas landas di Bandara Nop Goliat Dekai, Yahukimo, Papua, pada Sabtu, 11 Maret 2023. Kepolisian Resor Yahukimo menyatakan sedang menyelidiki pelaku penembakan tersebut.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Polisi Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan kejadian berawal dari informasi dari personel Opsnal Polres Yahukimo yang melakukan pengamanan di Area Bandara Nop Goliat Dekai.
“Sekitar pukul 13.35 WIT, melalui HT dari personel Opsnal Polres Yahukimo bahwa telah terdengar bunyi tembakan sebanyak 4 (empat) kali pada saat pesawat jenis Trigana Air (Boing) landing di Bandar udara Nop Goliath Dekai yang berasal dari arah seputaran Kali Brasa Dekai,” kata Benny dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu, 11 Maret 2023.
Ia mengatakan tim gabungan bersama pihak maskapai Trigana Air langsung mengecek badan pesawat jenis Boeing 373-500 tersebut. Namun tidak ditemukan bekas tembakan pada bagian tubuh pesawat.
Pesawat kembali ditembaki saat lepas landas
Akan tetapi pesawat itu kembali ditembaki sebanyak lima kali ketika hendak lepas landas.
“Pada saat take off menuju Bandara Sentani Jayapura, Pesawat tersebut kembali ditembaki sebanyak 5 (kali) tembakan,” tutur Benny.
Setelah insiden tembakan kedua, pengecekan kembali dilakukan di Bandara Sentani, Jayapura, Papua. Pengecekan menemukan satu lubang bekas tembakan di bawah pesawat dan satu penumpang terkena serpihan pecahan kursi.
“Tim gabungan langsung melakukan pengejaran terhadap para pelaku dan penyisiran tempat-tempat rawan di area Bandara Nop Goliat Dekai,” tutur Benny.
Pada saat melakukan penyisiran, tim gabungan mengamankan tujuh orang di sekitar TKP dan beberapa barang bukti antara lain tiga unit motor, satu buah panah, satu buah pisau, satu buah sabit, satu buah busur, dan satu buah sangkur.
“Tujuh orang dan beberapa barang bukti kami amankan guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mencari barang bukti senjata api yang dipakai untuk melakukan penembakan,” kata dia.
Setelah insiden ini, Benny mengatakan saat ini tim gabungan TNI-Polri melakukan patroli di seputaran area Kota Dekai guna mengantisipasi gangguan keamanan.
Insiden penembakan terhadap pesawat belakangan meningkat di wilayah Papua. Pada 7 Februari lalu, pesawat Susi Air yang baru mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, bahkan dibakar oleh Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat - Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM. Pilot Kapten Philips Max Mehrtens pun disandera hingga hari ini.