Terkait perkembangan penyelamatan Kapten Philips Max Mehrtens, Juinta mengatakan hal itu masih berlangsung. Dia menyatakan bahwa penyelamatan pilot berkewarganegaraan Selaindia Baru itu menjadi tugas pokok tim gabungan TNI-Polri yang dia pimpin.
Dia menyatakan sejauh ini, pihaknya berhasil memecah belah kekuatan TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya yang menyandera Pilot Susi Air tersebut.
"Sampai saat ini diperoleh indikasi KST Egianus Kogoya berupaya memecah konsentrasi aparat keamanan dan posisinya berpindah-pindah.
Kita juga sudah bisa memecah kekuatan KST untuk tidak bersatu," kata dia.
Sembiring mengatakan hasil investigasi di Yahukimo menemukan kelompok-kelompok OPM di Yahukimo ada yang merupakan pecahan dari pasukan Egianus Kogoya. Kelompok Separatis Teroris (KST) ini, kata dia, sengaja memutarbalikkan fakta dan memprovokasi.
"Aksi teror Egianus Kogoya terus berlanjut. Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat agar berani melapor kepada aparat keamanan apabila ada kelompok KST masuk ke kampung dengan memanfaatkan alat komunikasi yang ada di desa dan distrik. Jadi masyarakat jangan takut dan melaporkan kepada aparat keamanan,” ujar dia.
TPNPB-OPM menyandera Kapten Philips Max Mehrtens sejak 7 Februari 2023. Panyendaraan itu bermula ketika Philips mendaratkan pesawat Susi Air yang dia kemudikan di Bandara Paro, Kabupaten Nduga. Pasukan pimpinan Egianus Kogoya langsung menyergap pesawat tersebut dan membakarnya. Setelah melepaskan para penumpang, mereka lantas menyandera Philips hingga saat ini.