Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Banjir Bandang Sungai Lematang Rendam 8 Kecamatan, Ini Lokasi Anak Sungai Musi Ini

image-gnews
Sejumlah warga melakukan aktivitas penambangan batu dan pasir secara tradisional dengan menggunakan ban di Sungai Lematang, Lahat, Sumatera Selatan, 5 Juni 2015. Warga sekitar sungai menjadikan batu dan pasir sebagai sumber pencaharian. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Sejumlah warga melakukan aktivitas penambangan batu dan pasir secara tradisional dengan menggunakan ban di Sungai Lematang, Lahat, Sumatera Selatan, 5 Juni 2015. Warga sekitar sungai menjadikan batu dan pasir sebagai sumber pencaharian. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta Banjir bandang di Kabupaten Lahat, Kamis 9 Maret 2023, membuktikan telah rusaknya tutupan lahan di hulu daerah aliran sungai Sumatera Selatan. Sungai Lematang, sebagai salah satu anak Sungai Musi, telah mengalami penurunan kemampuan menahan dan menampung air ketika terjadi hujan dengan frekuensi tinggi atau lebat.

"Penurunan daya dukung dan daya tampung Sungai Lematang terlihat dari terjadinya sedimentasi yang sangat tinggi sehingga membuat sungai menjadi dangkal dan airnya keruh," kata Syafrul Yunardy, Ketua Forum Daerah Aliran Sungai Sumatera Selatan, Jumat 10 Maret 2023. 

Delapan kecamatan yang terendam banjir, di antaranya adalah Kecamatan Semende Darat Laut, Panang Enim, Tanjung Agung dan Kota Muara Enim.  Banjir juga merusak puluhan lapak pedagang pasar tradisional dan ratusan hektare area persawahan di Desa Lubuk Nipis. 

Profil Sungai Lematang

Sungai Lematang merupakan sungai yang berlokasi di Sumatera Selatan. Sungai ini mengalir melewati lima kota dan kabupaten yakni, Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Muara Enim. Muara sungai Lematang terletak di Sungai Musi, tepatnya di Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. 

Sungai Lematang dikenal sebagai salah satu dari sembilan sungai terbesar atau Batanghari Sembilan yang mengalir di Sumatera Selatan. Melansir p2k.unkris.ac.id, di sungai yang ada di Kabupaten Lahat ini pernah ditemukan jenis perahu zaman dulu yang disebut dengan nama biduk. Rupanya sungai Lematang dulunya kerap dilewati oleh kapal roda lambang yang menelusuri daerah dan singgah menjual benda atau barang dagang.

Saat kapal itu meninggalkan daerah yang disinggahi, orang setempat pun pulang dari pinggir sungai yang dalam bahasa Lahatnya disebut Larat yang berarti pergi. Inilah asal mula lahirnya nama kota Lahat. Namun akibat sungai Lematang yang semakin dangkal, kapal roda lambung tidak bisa lagi melewatinya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengutip kebudayaan.kemdikbud.go.id, sungai yang membentang dari hulu pedalaman deretan Bukit Barisan ini memang sejak dulu mempunyai peran vital sebagai jalur transportasi. Sebagai Lematang menjadi urat nadi bagi kehidupan masyarakat diseoanjang aliran sungai dan daerah pedalaman Sumatera bagian selatan. Sampai kini peran tersebut belum bisa hilang sepenuhnya. 

Meski sekarang jalan darat sudah dibuka, tetapi kapal-kapal dagang yang digunakan penduduk sebagai alat transportasi masih bisa dijumpai. Sebelum alat-alat transportasi modern ditemukan, bisa dibayangkan bagaimana ramainya arus lalu lintas kapal pada masa itu. Mengutip antaranews.com, sekarang saat Idul Fitri pinggir Sungai Lematang menjadi tempat hiburan alternatif bagi para remaja. 

Di sana para remaja banyak yang menikmati pemandangan untuk melepas lelah. Bahkan beberapa warga juga ikut kuliner, menyantap makanan dan minumannya di sepanjang sungai yang dijadikan tempat lomba rakit bagi pemerintah Kabupaten Lahat tersebut. 

Pilihan Editor: Pasca Banjir Bandang di Lahat, Petugas Masih Cari 1 Orang Terseret Arus

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

17 jam lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

20 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

6 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, Listrik Padam dan Enam Jembatan Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan merusak fasilitas publik. Listrik padam saat air meninggi.


Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

7 hari lalu

Ketua Umum KONI Sumatera Selatan periode 2020-2023 Hendri Zainuddin memasuki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Selasa 16 April 2024. Kejati Sumatera Selatan menahan Hendri Zainudin setelah ditetapkan sebagai tersangka pada September 2023 terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi pencairan deposito dan dana hibah Pemerintah Provinsi Sumsel serta pengadaan barang yang bersumber dari APBD tahun anggaran 2021.   ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Kejaksaan Tahan Mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin Tersangka Korupsi Dana Hibah APBD

Kejaksaan menahan mantan Ketua KONI Sumsel Hendri Zainudin tersangka korupsi dana hibah APBD. Proses hukum sempat ditunda menunggu pemilu usai.


Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

14 hari lalu

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi kemunculan bibit siklon tropis baru 96S di sekitar Laut Sawu (10.2oLS 121.0oBT) dan diidentifikasi menunjukkan kecenderungan menguat secara perlahan dalam beberapa hari kedepan. BMKG
Lebaran Dirundung Hujan di Sumatera Selatan, BMKG Imbau Potensi Banjir

Malam takbiran dan hari Lebaran di Sumatera Selatan, seperti Palembang dan sekitarnya bakal dirundung hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.


BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

14 hari lalu

Warga melihat kondisi mobil yang terseret banjir lahar dingin di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Sabtu, 6 April 2024. Data Nagari Bukik Batabuah menyebutkan  banjir lahar dingin  yang terjadi pada Jumat (5/4) itu menerjang 17 unit mobil dan sejumlah motor dan 40 rumah, tiga di antaranya rusak berat, serta areal pesawahan dan memutus sementara jalan alternatif mudik Pekanbaru - Padang.   ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

27 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

29 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

30 hari lalu

Pegawai BMKG menunjukkan bagan prediksi cuaca di Kantor BMKG Jakarta, Selasa 7 Januari 2020. (ANTARA/Katriana)
Banjir Bandang Sergap Cipongkor Bandung Barat Jelang Tengah Malam

Banjir bandang menyergap Kampung Joglo, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Akibat hujan dengan intensitas tinggi.