INFO NASIONAL – Prinsip utama adanya sebuah negara itu paling tidak memenuhi tiga unsur, pertama adanya rakyat, kedua adanya wilayah, ketiga adanya pemerintahan. Adanya rakyat di representasikan oleh DPR RI melalui partai politik, sedangkan wilayah, di representasikan melalui DPD RI. Disinilah pentingnya keterwakilan daerah dalam Lembaga perwakilan Indonesia.
“Melalui DPD RI, kita harus senantiasa memupuk semangat bhinekka tunggal ika dalam rangka menjaga NKRI. Melalui apa? Salah satunya adalah melalui kegiatan sarasehan pada hari ini,” kata Anggota MPR RI dari DPD RI Bustami Zainudin sebagai salah satu narasumber Sarasehan Kehumasan MPR RI di Universitas Sang Bumi Ruwa Jarai, Bandar Lampung.
Sebagai generasi muda, kata Bustami, mahasiswa harus menjadi orang hebat di masa depan. Mahasiswa harus dapat menghadapi globalisasi. Kondisi tersebut disampaikan Bustami agar para mahasiswa betul-betul dapat menyadarinya, sebab generasi muda lah yang paling banyak berhadapan sangat intens di setiap aktivitas bersamaan dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini.
Anggota MPR dari DPD Idham yang membahas tema Nasionalisme Kebangsaan Pemuda Indonesia Era Globalisasi mengatakan, terdapat beberapa hal penting yang disampaikan, pertama nasionalisme artinya paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi harus diserahkan kepada negara dan bangsa. Kedua nilai kebangsaan, dimana seseorang harus memiliki loyalitas artinya nurut, manut, patuh, tidak menentang, kemudian tidak ikut-ikut dalam kegiatan-kegiatan yang kira-kira akan membuat perpecahan di kalangan anak-anak bangsa. Oleh karena itu Idham juga berharap mahasiswa ke depan akan menjadi orang yang hebat.
MPR, kata dia, melakukan kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan kebangsaan termasuk juga Empat Pilar MPR RI yang dijalankan, ia berharap kegiatan ini tetap berlanjut sebagai salah satu metode untuk memberikan informasi atau pengetahuan kepada para mahasiswa terhadap pemahaman yang berkaitan dengan kebangsaan.
Sebelumnya (Plt) Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah, Menyapa Sahabat Kebangsaan dengan tema Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan Pentingnya Keterwakilan Daerah Dalam Lembaga Perwakilan Indonesia. Dia pun menjelaskan alasan memakai diksi Menyapa Sahabat Kebangsaan.
“Ini maknanya dalam. MPR mengajak adik – adik, bapak, ibu yang hadir di sini untuk menjadi sahabat dari MPR, kenapa kita memaknainya kata sahabat? kalau sahabat itu artinya kita ingin berbagi cerita, kesusahan, kegembiraan. Jadi bapak, ibu, adik – adik di sini bisa berbagi ke MPR,” kata dia.
Caranya, lanjut dia, meskipun jarak MPR ke daerah cukup jauh, namun MPR mempunyai beberapa alat komunikasi seperti instagram dan juga buku digital yang bisa di download di app store. “Jadi nanti adik – adik, bapak, ibu tidak perlu ke Jakarta.” katanya.
Buku digital MPR bisa dimanfaatkan untuk melihat hasil kerja dari MPR, yang di dalamnya terdapat proseding, makalah, resume, majalah MPR, dan lain – lain. Selain itu, Siti Fauziah juga menyampaikan apabila para mahasiswa dari Universitas Sang Bumi Ruwa Jarai ingin berkunjung ke MPR RI, dipersilahkan berkirim surat ke Biro Humas dan Sistem Informasi MPR RI.
Hadir dalam acara itu, antara lain Ketua Yayasan Saburai Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto,MS., Anggota MPR dari unsur Golongan DPD Dr. H. Bustami Zainudin, S.Pd., MH., Dr, Idham S.Ag,SH,MH, (Plt) Deputi Administrasi Setjen MPR Siti Fauziah, SE., MM., Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga Setjen MPR Indro Gutomo, SH., MH, dan serta sekitar 100 mahasiswa sebagai peserta.