TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Pahala Nainggolan mengakui sudah mendengar soal adanya jaringan atau geng di Kementerian Keuangan. Meski begitu, ia menyebut KPK masih terus berupaya memastikan pola geng di Kemenkeu.
“Soal jaringan, justru itu yang ingin kita tahu tuh, darimana itu isu. Kita pengen tahu. Jadi secara resmi, kita ngga tahu,” kata Pahala pada Rabu 8 Maret 2023.
KPK mengindikasikan keberadaan geng tersebut usai pemeriksaan eks pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Pahala menyebut ada temuan keterlibatan rekan satu angkatan Rafael yang ikut terlibat dalam kasus tersebut.
Pahala mengatakan KPK hingga saat ini masih belum bisa memastikan pola geng di Kemenkeu.
“Ada (informasi) yang sayup-sayup kayak jaringan dan buku merah itu hanya sayup-sayup saja di kita. Kalau bisa dapat detailnya, seneng kita,” ujar dia saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
Sumber Tempo menyebut pola geng di Kementerian Keuangan menggunakan sistem membangun jaringan secara bertahap. Pegawai rendah di Kementerian Keuangan mulai ikut kepada jaringan pegawai tertentu. Secara bertahap, seiring dengan kenaikan jabatannya, pegawai pajak ini akan mengajak pegawai lain sehingga ia dapat membangun kelompok dan jaringannya sendiri di Kementerian Keuangan.
Mengenai buku merah, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan dirinya memiliki sejumlah daftar data pegawai Kementerian Keuangan yang dimasukkan ke dalam daftar merah. Data tersebut memuat daftar profil pegawai yang memiliki resiko tinggi.
“RAT (Rafael Alun Trisambodo) ada di 29 yang tinggi. Iya, (Eko Darmanto) tadi saya sebutkan 29 itu,” ujar Sri Mulyani dalam wawancara khusus dengan Tempo di kantornya, Jakarta Pusat, pada Jumat siang, 3 Maret 2023.
Kekayaan pejabat Kementerian Keuangan menjadi sorotan publik sejak viral kekayaan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. Rafael Alun Trisambodo sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak yang sedang disorot kekayaannya. Namanya muncul setelah anaknya, Mario Dandy Satriyo, melakukan penganiayaan terhadap David Latumahina. Mario juga kerap memamerkan hartanya di media sosial.
Sementara Eko Darmanto, merupakan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta. Eko viral di media sosial karena memamerkan harta kekayaannya. Dia juga disebut memiliki koleksi mobil antik dan motor gede Harley Davidson serta beberapa barang dengan merek mahal.
Selain yang masuk ke dalam daftar merah, Sri Mulyani juga mengungkap ada yang masuk dalam daftar kuning yaitu 69 orang pegawai. “Serta yang risiko rendah ada 174 plus 34 orang,” ucap Sri Mulyani. Namun, dia tidak merinci nama-nama pejabat tersebut.
Pilihan Editor: Sebut 134 Pegawai Pajak Punya Saham di 280 Perusahaan, KPK: Ada Potensi Konflik Kepentingan