TEMPO.CO, Batam - Proses evakuasi korban tertimbun longsor di Kampung Genting, Desa Pangkalan, Serasan, Kabupaten Natuna terus membuahkan hasil. Hari ini setidaknya 9 orang berhasil ditemukan, total korban meninggal dunia mencapai 21 orang.
Update data itu disampaikan dalam Rilis Tim Gabungan Tanggap Bencana Serasan dan Serasan Timur, 8 Maret 2023 pukul 20.00 wib. Dilaporkan cuaca dalam proses evakuasi korban juga sudah mulai membaik.
"Data meninggal sudah 21 orang, semua sudah teridentifikasi," kata Patli Muhamad, Narahubung Tim Gabungan dari Diskominfo Natuna.
Sedangkan dinyatakan hilang sampai saat ini menjadi 35 orang. Begitu juga rumah tertimbun dari 27 rumah, bertambah menjadi 30 rumah. Patli mengatakan, update data akan dikeluarkan setiap malamnya setelah rapat tim gabungan.
Data tersebut diupdate secara berkala dan dihimpun dari pencarian di hari ketuga tanggal 08 Maret 2023.
Saat ini tim evakuasi yang bekerja di Natuna merupakan gabungan dari Basarnas, BPBPD, TNI, Polri dan relawan. Personel tim satgas gabungan akan ditambah, mengingat medan cakupan yang terdampak tanah longsor cukup luas dan memerlukan lebih banyak lagi anggota. Di samping itu BNPB dan Basarnas, serta Brimob juga akan mengupayakan anjing pelacak agar proses pencarian, pertolongan dan evakuasi dapat lebih maksimal.
Bencana tanah longsor terjadi di Pulau Serasan, Natuna pada Senin, 6 Maret 2023. Bencana ini terjadi saat wilayah tersebut diguyur hujan lebat.
Selain menyebabkan korban jiwa, longsor ini juga menyebabkan 1.216 orang mengungsi. Para pengungsi tersebar di sejumlah lokasi, di antaranya Pos Lintas Batas Negara sebanyak 2019 orang; Puskesman 215 orang; pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon sebanyak 500 orang; dan SMA 1 Serasan sebanyak 282 orang.
Pemerintah Kabupaten Natuna menetapkan status tanggap darurat bencana selama 7 hari terhitung dari 6 Maret hingga 12 Maret 2023.
Pilihan Editor: Kepala BNPB: 35 Warga Masih Hilang dalam Bencana Tanah Longsor di Natuna
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini