TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhamad Mardiono mengatakan bakal bertemu dengan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra serta jajaran pengurus lainnya pada Senin, 13 Maret 2023. Pertemuan ini akan dilangsungkan di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat.
Mardiono mengatakan persamuhan itu bakal membahas perpolitikan nasional, termasuk ihwal peluang berkoalisi pada 2024. Adapun saat ini, PPP bermitra dengan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Koalisi Indonesia Bersatu.
“Ya, tentu peluang-peluang (koalisi). Membahas soal perpolitikan nasional kita,” kata Mardiono saat dihubungi, Selasa, 7 Maret 2023.
Sekretaris Jenderal PBB Afriansyah Noor mengatakan, pertemuan dengan PPP bagian dari silaturahmi politik. Selain itu, dia mengatakan kedua partai akan berkoordinasi ihwal Pemilihan Umum 2024.
“Rencana silaturahmi politik dan koordinasi soal bagaimana Pemilu 2024,” kata Afriansyah saat dikonfirmasi, Selasa, 7 Maret 2023.
Afriansyah irit bicara kala ditanya ihwal peluang berkoalisi dengan PPP dan bergabung ke KIB. Dia hanya menyebutkan bahwa PBB dan PPP sama-sama partai Islam yang punya kesamaan cara pandang.
“Sebagai parpol yang berbasis Islam, tentu PBB dan PPP punya persamaan pandangan. Itu dulu,” kata dia.
PPP kini mulai menggencarkan komunikasi dengan partai lain di luar Koalisi Indonesia Bersatu. Sebelumnya Ketua Dewan Pertimbangan Partai Romahurmuziy bertemu dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
Hasto mengakui adanya pertemuan itu. Menurut dia, PDIP kerap bertemu dengan PPP. Apalagi, lokasi kantor PDIP dan PPP memang bersebelahan.
“Kita kan saling bertemu dengan PPP, apalagi kita tetangga. Tinggal ketok pintu tetangga, kita bertemu,” kata Hasto dalam keterangannya, Senin, 6 Maret 2023.
Adapun Mardiono menyebut peluang PPP berkoalisi dengan PDIP terbuka lebar. Dia menyebut komunikasi partainya dengan PDIP berlangsung baik hingga saat ini.
Menurut Mardiono, PPP dan PDIP tidak pernah punya persoalan ihwal “perbedaan” yang mendasar.
“Apakah itu bentuknya berseberangan, kami tidak ada. Baik-baik. Kalau toh sesekali beda pandangan, itu biasa ya, bisa di parlemen atau apa,” kata Mardiono saat dihubungi, Selasa, 7 Maret 2023.
Pilihan Editor: Top Nasional: PBB Sorongkan Puan-Yusril di Pilpres, Aturan Masa Jabatan Kades Digugat di MK