TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini Ahad 5 Maret 2023 akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kediaman Menteri Pertahanan tersebut. Surya dijadwalkan datang bersama empat petinggi NasDem.
"Sugeng, Willy, Peter Gontha dan Taslim," kata Wakil Sekjen NasDem Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis Hermawi Taslim yang juga mengkonfirmasi bahwa dirinya ikut hadir, saat dihubungi, Ahad 5 Maret 2023.
Nama-nama lain tersebut yaitu Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Jawa 3 (Jawa Tengah) Sugeng Suparwoto, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 (Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Riau, Bengkulu) Willy Aditya, dan Ketua Dewan Pakar NasDem Peter F. Gontha.
Sementara, Wakil Ketua Umum Ahmad Ali tak hadir karena masih di Jepang. Sekretaris Jenderal NasDem Johnny Gerard Plate yang semula dikabarkan hadir, juga dipastikan tak mendampingi Paloh. "Ada agenda lain, bagi tugas," kata Taslim.
Akan tetapi, Taslim tak merinci apa saja yang akan dibahas nantinya dalam pertemuan Paloh dan Prabowo. "Tidak ada yang spesifik, mengalir aja, Pak SP (Surya Paloh) menghargai undangan Pak PS (Prabowo Subianto) makanya hadir, kata dia.
Sementara itu, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik NasDem Charles Meikyansah menyebut pertemuan ini adalah balasan, setelah sebelumnya Prabowo bertandang lebih dulu ke NasDem Tower pada Juni 2022. "Benar," kata saat dihubungi, Minggu, 5 Maret 2023.
Sebelumnya, Surya lebih dulu mengundang Ketua Prabowo ke kantornya di NasDem Tower Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 1 Juni 2022. Prabowo yang datang mengenakan batik warna cerah terlihat sumringah. "Ya makan siang," kata dia saat tiba di NasDem Tower. Beberapa petinggi NasDem tampak menyambut kehadiran Prabowo.
Menteri Pertahanan itu mengatakan tak ada agenda khusus dalam pertemuan tersebut. Tidak ada agenda khusus saya diundang kawan saya ya saya datang, oke," kata Prabowo.
Berikut beberapa fakta yang telah diketahui seputar pertemuan kedua ketua umum partai itu.
1. Belum Bahas Koalisi
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan pertemuan itu ajang silaturahmi. "Namanya lebih kangen-kangenan dua sahabat lama," kata Willy di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2022.
Willy mengatakan akan ada banyak hal yang dibahas keduanya. Termasuk, kemungkinan kerja sama antara dua partai. "Kalau ada pembicaraan masalah koalisi, kerja sama politik, itu juga tidak menutup kemungkinan," kata dia.
Willy berkata kerja sama politik itu tidak melulu tentang Pemilu 2024. Dia bilang kerja sama itu bisa juga dijalin di ranah DPR. "Kerja sama ini spektrumnya luas," kata dia.
Dia bilang masih terlalu dini NasDem dan Gerindra akan berkoalisi dalam Pemilu 2024. Dimulai makan siang hari ini, dia berharap silaturahmi antara kedua ketua umum dapat berlanjut. "Saya pikir itu menjadi modal dasar politik Indonesia," tutur dia.
Sekretaris Jenderal Partai NaDem Johnny G Plate mengatakan, pertemuan tersebut merupakan silaturahmi. "Komunikasi yang intens dan cair di antara para pemimpin merupakan hal yang baik dan selayaknya menjadi contoh bagi para politisi dan warga pendukung Partai NasDem dan Gerindra," kata dia.
Menteri Komunikasi dan Informatika itu mengatakan Surya Paloh selalu mengedepankan politik Ahimsa, yaitu tidak mengajarkan kekerasan, memberikan perlindungan terhadap harga diri, dan rasa hormat pada sahabat.
Saat ditanya apakah pertemuan itu bakal membahas kerja sama kedua partai, Plate mengatakan sekali lagi jika pertemuan tersebut hanya merupakan silaturahmi. "Kursi pelaminan pasangan Capres 2024 akan segera diisi setelah Rakernas NasDem pada 15-16 Juni 2022," ujar Plate.
2. Sepakat Soal Stabilitas Nasional
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan pertemuannya dengan Prabowo mencapai kesepakatan untuk menjaga stabilitas nasional dalam Pemilihan Presiden 2024.
“Antara Gerindra dan Nasdem terjadi kesepakatan, stabilitas nasional harus kita jaga,” kata Paloh di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Juni 2022.
Paloh mengatakan kedua partai akan menghargai politik yang lebih sehat dalam gelaran Pemilu 2024. Dia mengatakan kompetisi dalam pemilihan juga tak boleh saling menjatuhkan.
3. Tolak Politik Identitas
Menurut Surya Paloh, dia dan Prabowo sepakat jika mereka harus membangun kesadaran publik untuk menolak politik identitas, politik aliran, dan kelompok. "Mas Prabowo dan saya ada kesepakatan dalam menghadapi pemilu kami bersama saling menjaga, menghormati dan salin mengingatkan kalau ada kekurangan,” ujar dia.
Prabowo dalam kesempatan yang sama mengatakan dirinya dan Paloh sama-sama memiliki tanggung jawab kepada partai. Namun, kata dia, mereka juga memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan Indonesia. “Jadi kami tidak hanya untuk pemilu, kami lebih dari itu,” kata dia.
Pilihan Editor: Prabowo dan Surya Paloh Pagi Ini Bertemu di Hambalang