TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengaku sempat bertemu Anies Baswedan setelah viral isu utang Rp50 miliar Anies saat maju di Pilgub DKI Jakarta 2017. Kepada Anies, JK berpesan agar eks Gubernur DKI Jakarta itu tidak ambil pusing.
"Saya bilang, jangan bantah, itu bagus. Supaya orang tahu bahwa anda tidak punya uang. Orang tahu tidak ada pendukung pengusaha di belakang anda, sehingga terpaksa pinjam-pinjam. Itu bagus untuk kau. Tak usah dibantah, itu kenyataan bahwa ini tak punya uang," ujar JK dalam wawancara khusus dengan Tempo di kediaman JK di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Maret 2023.
Menurut JK, terbukanya surat perjanjian utang itu ke publik menandakan Anies Baswedan tidak akan bisa bermain politik uang atau menyogok pihak-pihak tertentu saat Pilkada 2017. Soal tudingan yang menyebut dibukanya data soal utang Anies ke publik atas perintah dirinya, JK membantahnya.
"Pihak lawan ya begitu ngomongnya, macam-macam. Padahal saya katakan bahwa anda (Anies) benar-benar fair dalam pemilihan kemarin," kata JK.
JK marahi Erwin Aksa
JK mengaku memarahi Erwin Aksa akibat keponakannya itu mengungkit utang Anies Baswedan sebesar Rp50 miliar. Uang tersebut Anies gunakan untuk Pilkada 2017 saat maju bersama Sandiaga Uno.
"Saya malah marahin Erwin, 'Kau ini Erwin, kau baca nggak itu (surat perjanjian)? Kan lunas'," ujar JK saat wawancara khusus bersama Tempo di kediamannya di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Selasa, 2 Maret 2023.
JK menyebut dalam surat perjanjian utang itu disebutkan bahwa Anies Baswedan tak perlu mengembalikan uang Rp50 miliar tersebut, jika memenangkan Pilkada 2017. Sehingga, menurut JK, utang itu otomatis sudah lunas.
"Kamu baca nggak? Kenapa kamu ngomong gini? Sudah saya marahi sebagai kemenakan," kata JK menirukan ucapannya ke Erwin Aksa.
Pilihan Editor: Sambangi Kantor Demokrat, Anies Baswedan Ajak Ratusan Kader Menyongsong Kemenangan Bersama