Pesawat yang Dibakar OPM Senilai Rp 30,5 Miliar
Pihak Maskapai Susi Air mengatakan pesawat Susi Air jenis Pilatus Porter yang dibakar oleh Tentara Pembebasan TPNPB-OPM bernilai US$ 2 juta atau sekitar Rp 30,5 miliar (asumsi kurs Rp 15.244 per dolar AS).
Perwakilan Susi Air, Donal Fariz, mengatakan tidak mungkin OPM meminta uang ke Susi Air di tengah kehilangan pesawatnya. Apalagi pesawat jenis itu sudah tidak lagi diproduksi.
“Nilai harga pesawat itu saja US$ 2 juta. Jadi harga pesawat itu US$ 2 juta dan tidak ada lagi diproduksi baru sekarang karena sudah closed,” kata Donal Fariz saat konferensi pers di Jakarta Timur, Rabu, 1 Maret 2023.
Donal mengatakan pihak Susi Air tidak mengetahui jumlah uang yang diminta OPM karena sejak awal pembakaran pesawat dan penyanderaan pilotnya, OPM tidak pernah membuka komunikasi dengan perusahaan. Ia juga tidak mengetahui ihwal permintaan senjata api oleh OPM sebagai syarat pembebasan Kapten Philips Max Mehrtens.
“Kami tidak tahu jumlah uang yang diminta karena permintaan itu justru disampaikan kepada otoritas. Jadi tidak tahu kami berapa uang dan bagaimana uangnya diminta,” ujar Donal.
Manajemen Susi Air Sebut Zero Komunikasi dengan OPM
Pihak Maskapai Susi Air mengatakan tidak menerima sama sekali komunikasi dari TPNPB-OPM setelah pilot mereka disandera. Donal Fariz, mengatakan kelompok penyandera tidak mencoba atau tidak melakukan komunikasi apapun kepada perusahaan.
“Jadi zero komunikasi saat ini antara kelompok penyandera dengan kami,” kata Donal Fariz.
Tak adanya komunikasi ini membuat pihak Susi Air tidak menerima informasi soal apa saja tuntutan OPM. Menurut Donal, justru penyandera yang menyampaikan foto dan video kepada jurnalis. Susi Air justru memperoleh foto dan video dari media.
“Sepertinya mereka membawa dan menggiring narasi ini agar kemudian memperoleh legitimasi secara publik,” kata Donal.
EKA YUDHA SAPUTRA | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Alasan TPNPB-OPM Sandera Pilot Susi Air Asal Selandia Baru