Richard Eliezer divonis 1 tahun 6 bulan, tidak dipecat dari Polri
Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bidang Kepolisian, Bambang Rukminto, mengatakan para anggota polisi terdakwa obstruction of justice pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat semestinya punya kesempatan diterima kembali sebagai anggota Polri seperti Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu.
Bambang mengatakan Polri semestinya menerima kembali lima anggota yang telah mendapatkan putusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) dari Komisi Kode Etik Polri (KKEP). Pasalnya, menurut dia, mereka memenuhi syarat untuk kembali bertugas sebagai anggota Polri seperti tercantum dalam Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 dan Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2011.
“Di situ mereka berhak untuk aktif kembali sebagai anggota kepolisian karena hukumannya kurang dari tiga tahun,” kata Bambang Rukminto saat dihubungi, 23 Februari 2023.
Lima terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan berencana Brigadir Yosua tersebut adalah Hendra Kurniawan, Agus Nur Patria, Arif Rachman Arifin, Baiquni Wibowo, dan Chuck Putranto. Satu terdakwa lainnya, Irfan Widyanto, belum menjalani sidang etik.
Menurut Bambang, apabila Polri tetap mempertahankan putusan PTDH tersebut, maka akan menjadi preseden buruk. Pasalnya, kasus obstruction of justice bukan perkara utama pembunuhan Yosua.
“Kalau nanti divonis PTDH mereka akan melakukan banding apa dasar untuk memutus pemecatan mereka, sementara tindak pidana utamanya, Eliezer diberi kesempatan kembali dan diberi demosi satu tahun,” ujar Bambang.
MIRZA BAGASKARA
Pilihan Editor: Alasan Keamanan, Richard Eliezer Batal Ditahan di Lapas Salemba