INFO NASIONAL – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong optimalisasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT). Menurut dia, investasi di sektor EBT di Indonesia sangat menjanjikan. Apalagi Presiden Joko Widodo menargetkan porsi EBT bisa mencapai 23 persen pada bauran energi nasional tahun 2025 dan terpenuhinya target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Saat ini pemerintah Indonesia telah mengeluarkan roadmap pemanfaatan energi surya yang menargetkan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terpasang hingga tahun 2025 adalah sebesar 0.87 GW atau sekitar 50MWp/tahun,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu seraya mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman antara PT Bder Ventures Indonesia dengan Duofu International Holdings Group, Cina, Selasa 7 Februari 2023.
Bamsoet menuturkan, salah satu cara merealisasikan bauran EBT tersebut yakni dengan penerapan BIPV (Building Integrated Photovoltaics), sebagai sistem surya yang terintegrasi arsitektur bangunan yang merupakan teknologi baru yang menjanjikan di bidang industri tenaga surya. Kementerian ESDM melaporkan, potensi energi surya di Indonesia sangat besar yakni sekitar 4.8 KWh/m2 atau setara dengan 112.000 GWp, namun yang sudah dimanfaatkan baru sekitar 10 MWp.
Dengan adanya nota kesepahaman PT Bder Ventures Indonesia dengan Duofu International Holdings Group, Cina, kedua perusahaan akan bekerja sama memproduksi panel surya BIPV di Indonesia sekaligus pemasarannya, penerapan bangunan berteknologi BIPV di berbagai kota termasuk di Ibu Kota Nusantara (IKN) dan Bintan, pengembangan smart city di berbagai kota di Indonesia, pembuatan bangunan komersial seperti Tonino Lamborghini Resort serta penyediaan helikopter dan electric vertical take-off and landing (eVTOL) untuk pengembangan pariwisata Indonesia.
"Kerja sama tersebut sangat positif bagi peningkatan hubungan ekonomi Indonesia dengan Cina. Salah satu langkah kongkritnya, PT Bder Ventures Indonesia bersama Duofu International Holdings Group akan menginvestasikan modal dan teknologi untuk memproduksi panel surya BIPV di Indonesia, dengan target awal 300 MW/a,” tutur dia.
Duofu International Holdings Group, kata dia, berada di peringkat 127 dari 500 perusahaan terbaik di Cina, peringkat 54 dari 500 perusahaan manufaktur terbaik di Cina, dan peringkat 28 dari 500 perusahaan swasta terbaik di Cina, sekaligus juga Ketua Kamar Dagang Wenzhou di Beijing.
"Mereka memiliki penghasilan operasional tahunan lebih dari 30 miliar dollar Amerika. Selain berpengalaman di bidang energi terbarukan, mereka juga berpengalaman di sektor eksploitasi sumber daya mineral, petrokimia, perdagangan elektronik, hingga perdagangan energi lintas negara," kata Bamsoet. (*)