TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan komentar diplomatis soal Harun Masiku, politikus PDI Perjuangan yang sudah jadi buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama hampir 3 tahun. Komentar disampaikan Jokowi setelah meminta aparat memproses tindak pidana tanpa pandang bulu dan tidak tebang pilih, buntut anjloknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
"Bahwa ada yang belum ketemu setahun tapi baru enam bulan ketemu kan juga ada, tapi ada juga yang memang belum ketemu. Ya kalau memang barangnya ada ya pasti ditemukan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023.
Jokowi tidak menjawab rinci ketika ditanya celah apa yang membuat Harun, termasuk buronan lain, begitu sulit untuk ditangkap. Jokowi menyerahkan urusan ini kepada KPK. "Ya itu sangat teknis, saya kita nanti biar KPK yang menjawab," kata dia.
KPK telah menetapkan Harun menjadi tersangka perkara suap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis, 9 Januari 2020. Tidak hanya jadi buronan di Indonesia, tapi juga buronan internasional.
Firli sebut Harun Masiku tak akan pernah tidur nyenyak
Pertengahan tahun lalu, Ketua KPK, Firli Bahuri menyebut bahwa Harun Masiku tidak akan pernah tidur nyenyak sebab lembaganya akan terus memburu Harun. Kendati demikian, Firli mengaku tidak tahu kapan Harun Masiku akan tertangkap, tetapi ia menegaskan bahwa para penyidik masih terus bekerja.
"Dan saya yakin sampai hari ini dia tidak bisa tidur nyenyak. Karena sampai kapan pun akan dicari oleh KPK. Hanya tunggu waktu dia pasti tertangkap," kata Firli kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu 18 Mei 2022.
Konferensi pers digelar bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md, Kapolri Jenderal Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Kpk Firli Bahuri, sampai Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin. Keempat orang ini kemarin, Senin, 6 Februari, juga sudah dipanggil Jokowi ke Istana untuk membahas anjloknya IPK Indonesia.
Jokowi lantas meminta Firli untuk memberi penjelasan soal Harun Masiku dan buronan lain. Ia menyebut sebenarnya ada 21 orang yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) di KPK. Dari jumlah tersebut, Firli menyebut pihaknya sudah menangkap 17 orang.
Terbaru, KPK menangkap DPO tindak pidana korupsi Izil Azhar di Banda Aceh, Aceh pada 24 Januari 2023. Sehingga saat ini tersisa 4 buron lagi yaitu HM, RHP, PT, dan KK. HM mengacu pada Harun Masiku dan RHP mengacu pada Ricky Ham Pagawak, tersangka kasussuap dan gratifikasi proyek di Membramo Tengah, Provinsi Papua Pegunungan. "Ini sedang kami lakukan pengejaran," kata Firli di depan Jokowi.
Firlu mengakui ada beberapa buron yang sudah diketahui keberadaannya lalu dilakukan upaya penangkapan. Tapi sekali lagi, kata Firli, penangkapan seseorang haruslah dilakukan berdasarkan hukum. "Ternyata saat menangkap yang bersangkutan sudah berubah nama, awalnya PT, saat menangkap berganti TTP," kata dia.
Firli mengakui aksi ini menyulitkan KPK. Akan tetapi, Firli mengkalim pihaknya tidak akan menyerah karena sudah mengetahui proses peralihan nama ini. "Empat orang kami paham, masih dilakukan upaya penangkapan ke yang bersangkutan," kata Firli.
Jokowi lalu menanyakan ke Firli berapa tahun Izil Azhar baru bisa ditangkap. Firli pun menjelaskan bahwa Izil ditetapkan sebagai tersangka pada 2016 dan baru 2023 bisa ditangkap. "Berarti enam tahun, itu kami lakukan penangkapan setelah ada kemunculan yang bersangkutan," kata dia.
Pilihan Editor: Pencarian Harun Masiku, KPK: Kami Harus Berpacu dengan Waktu