TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Sandiaga Uno enggan memperpanjang pembahasan soal utang Anies Baswedan Rp 50 miliar untuk Pilkada DKI Jakarta.
"Saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini dan lebih baik nanti para pihak yang mengetahui untuk bisa menyampaikan," ujar Sandi pada Selasa 7 Februari 2023.
Hal tersebut diputuskan oleh Sandiaga setelah dirinya memohon petunjuk kepada Tuhan. Selain itu, pertimbangan eks Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga merupakan hasil musyawarah dengan keluarga.
"Setelah saya salat Istiqharah, setelah saya menimbang berkoordinasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan" ujar dia saat ditemui saat Hari Perayaan Satu Abad Nahdlatul Ulama di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.
Sudah Tidak Mempermasalahkannya
Sandiaga mengaku saat ini dia tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Ia menyebut fokus utamanya saat ini adalah menghadapi pemilu mendatang.
"Tapi bagi saya sekian dan saya fokus menatap masa depan. Kontestasi demokrasi sebentar lagi, mari kita tatap masa depan dengan penuh suka cita dan gembira," kata Menteri Pariwisata RI tersebut.
Hubungan dengan Anies cukup baik
Meski demikian, Sandiaga menyebut saat ini dirinya tidak memiliki masalah dengan Anies Baswedan. Bahkan dia mengaku hubungan dengan eks Menteri Pendidikan RI tersebut masih cukup dekat.
"Alhamdulillah baik kami bersahabat, dan tentunya sebagai seorang sahabat sekarang saya tugasnya saya di kementerian dan tugas saya untuk membangkitkan ekonomi dan mengawal momentum dari kebangkitan pariwisata indonesia," ujar dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengungkapkan dirinya mengetahui jika ada perjanjian utang antara Anies dengan Sandi. Pernyataan Erwin dilontarkan dalam Youtube Akbar Faizal Uncensored yang diunggah pada Ahad, 5 Februari 2023.
Kepada Akbar, Erwin mengatakan jumlah utang yang diberikan Sandi kepada Anies kurang lebih sebesar Rp 50 miliar. Menurut dia, kala itu untuk maju putaran pertama Pilkada DKI keduanya sedang tertatih-tatih. Adapun utang ini diperkirakan Erwin belum lunas hingga saat ini.