TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan sejumlah harapannya saat menghadiri puncak peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Gelora Delta Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Salah satunya, presiden meminta organisasi Islam yang disebut terbesar di dunia ini untuk merangkul dan memberi perhatian serius kepada generasi muda."Agar tetap mengakar kuat kepada tradisi dan adab Ahlussunnah wal Jama'ah dan terus menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Jokowi, Selasa, 7 Februari 2022. Dikutip dari berbagai sumber, Ahlussunnah wal Jama'ah merupakan sebutan bagi umat Islam yang memegang teguh sunnah dan ajaran Nabi Muhammad SAW.Kemudian, Jokowi juga berharap lembaga pendidikan di NU bisa mempersiapkan nahdliyin-nahdliyin - sebutan untuk pengikut NU - muda yang menguasai ilmu pengetahuan terbaru, menguasai teknologi digital yg berkembang pesat, dan mampu menjadi profesional-profesional yang unggul. Jokowi sebut peran NU untuk bangsa dan negaraLebih lanjut, Dalam perayaan satu abad NU itu, presiden juga menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa syukur atas peran NU untuk bangsa dan negara. Selama satu abad, kata dia, NU telah memberikan warna yang luar biasa utk ibu pertiwi Indonesia."Keislaman dan keindonesiaan, keislaman dan kebangsaan, persatuan dan kesatuan, serta kerukunan dalam keberagaman," kata dia. Memasuki abad kedua, Jokowi yakin NU akan tumbuh semakin kokoh, menjadi teladan dalam keberislaman yang moderat dan memberikan contoh hidup adab islam yang baik. Lalu menjunjung akhlakul kharimah dan adat ketimuran, tata karma, unggah- ungguh, etika yang baik dan adab yang baik. "Dan menjaga toleransi, menjaga persatuan, menjaga kegotongroyongan, serta terus mengikuti perkembangan zaman," ujar kepala negara.Sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, Jokowi menilai NU layak berkontribusi untuk masyarakat internasional. Ia menyebut pemerintah sangat menghargai upaya Pengurus Besar NU untuk ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia. Sebagai organisasi Islam yang mengakar kuat di masyarakat, Jokowi juga menilai NU telah menjaga ketahanan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan-tantangan. Baik dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi hantaman gerakan-gerakan radikal, termasuk menjaga diri dari politik identitas dan ekstrimisme."Di tengah gelombang perubahan, NU harus terdepan dalam membaca gerak zaman, membaca teknologi dan transformasi ekonomi, dan menjaga tatanan sosial yang adil dan beradab," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.Dalam acara tersebut, Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Tampil pula Menteri BUMN Erick Thohir yang bertindak sebagai Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee).