TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah ucapan Menteri Koordiator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan soal Operasi Tangkap Tangan (OTT) dibahas dalam rapat bersama antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan sejumlah pembantunya di bidan hukum, di Istana Negara, Jakarta. Ucapan Luhut ini diakui berpengaruh terhadap Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia.
"Memang disampaikan di dalam rapat bahwa ini juga mempengaruhi turunnya indeks, seakan-akan pemerintah itu enggak mau OTT," kata Mahfud MD saat ditemui usai rapat, Senin, 6 Februari 2022.
Selain Mahfud, tiga pembantu lainnya juga dipanggil Jokowi. Mulai dari Kapolri Jenderal Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Firli Bahuri, sampai Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
IPK anjlok
Sebelumnya, Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang dilaporkan Transparency International Indonesia (TII)
pada 2022 dari sebelumnya 38 poin menjadi 34 poin pada 2021. Sebelum laporan TII terbit, sejumlah menteri Jokowi menyampaikan komentar kontroversi.
Pertama ada Luhut yang bicara soal tidak perlunya OTT. Setelah Luhut, ada lagi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang meminta agar aparat tidak menyelidiki kepala daerah. Ucapan keduanya menuai kritik luas di masyarakat.
Saat dikonfirmasi, Mahfud enggan merinci tanggapan Jokowi atas ucapan pejabat terkait penindakan korupsi, seperti yang dilontarkan Luhut maupun Tito. Ia menyerahkan urusan tersebut kepada Jokowi. "Biar presiden yang akan menyampaikan, apakah itu tepat atau tidak," ujarnya.
Ia hanya menyebut rapat bersama Jokowi soal IPK ini belum tuntas. Karena dua atau tiga hari lagi dirinya, Firli, Listyo, hingga Burhanuddin akan kembali menghadap presiden. Masyarapat sipil dan sejumlah lembaga yang bergerak di bidang pencegahan korupsi pun rencananya juga akan diundang.
Namun dalam rapat tadi, Mahfud mengakui ada kesamaan pandang soal ucapan pejabat seperti Luhut dan Tito. "Baik oleh masyarakat sipil yang akan diundang, lembaga-lembaga yang akan diundang maupun tadi dari hitung-hitungan Ketua KPK memang itu sangat berpengaruh, sehingga agak anjlok dalam minggu-minggu saat itu dan pada saat itu sigi sedang berjalan," kata Mahfud.