TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyinggung soal sejarah panjang antara Indonesia dan Turki saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Nasional Republik Turki Hulusi Akar. Keduanya bertemu di Bakanlklar, Ankara, Turki, Jumat, 3 Februari 2022, untuk menyepakati rencana aksi dari kerja sama pertahanan kedua negara.
"Kita punya hubungan emosional," kata Prabowo dalam pertemuan yang dirilis Kementerian Pertahanan Turki tersebut. Dalam sejarahnya, Turki adalah satu dari 10 negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Sebelumnya, kemitraan strategis Indonesia-Turki sudah dideklarasikan sejak 5 April 2011. Hubungan terus berlanjut hingga pada 7 November 2022, sejumlah kesepakatan diteken sejumlah pihak dari kedua negara.
Di antaranya yaitu kontrak kerja sama jual beli antara Kementerian Pertahanan dengan Havelsan, perusahan software asal Turki; PT PAL, PT Noahtu Shipyard dan PT Tesco Indomaritim untuk sejumlah kegiatan.
Di antaranya seperti CMS Offishore Patrol Vessel (OPV) Warship, CMS Offishore Patrol Vessel (OPV) 90 M Warship, CMS (KCR) 90 M Warship, CMS Frigate Warship.
Selanjutnya, penandatanganan kontrak kerja sama jual beli antara Kementerian Pertahanan dengan Bogazici Savunma Teknolojileri, perusahaan Turki yang memproduksi sistem deteksi dan netralisasi drone. Kerja sama pun disepakati untuk kegiatan Antidrone and Weapory.
Berikutnya, penandatanganan kontrak kerja sama jual beli antara Kementerian Pertahanan dengan Tais Gemi Insa Ve Teknoloji AS asal Turki dengan kegiatan Kapal Cepat Rudal (KCR) Full Combat Mission. Lalu terakhir, kerja sama jual beli antara Kementerian Pertahanan dengan Roketsan, Turkiye dan PT Noahtu Shipyard.
Kerja Sama Pertahanan
Pada 14 Novemver, MoU kerja sama industri pertahanan pun disepakati Prabowo dan Hulusi di sela-sela KTT G20 di Nusa Dua, Bali. Hingga akhirnya Prabowo dan Hulusi kembali bertemu di Ankara.
Dalam pertemuan ini, keduanya menandatangani rencana aksi dari kerja sama pertahanan kedua negara, "Kita baru saja menandatangani hal yang sangat bersejarah dan penting, yaitu rencana aksi yang merupakan tindak lanjut dari hubungan kerja sama strategis antara kedua negara,” kata Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini optimistis kerja sama erat antara Turki dan Indonesia dapat berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas dunia. Di sisi lain, Prabowo pun menyatakan kepada Hulusi bahwa dirinya menantikan kerja sama konkrti dari rencana aksi yang sudah disepakati ini.
Kepada Prabowo, Hulusi juga mengatakan hubungan Indonesia dan Turki punya sejarah yang panjang. Kedua negara saling mengenal satu sama lain. "Meski negara kita dipisahkan oleh jarak yang jauh, tapi hati kita selalu dekat satu sama lain, ini sangat menjadi motivasi bagi kami," kata Hulusi.
Hulusi kemudian menjelaskan bahwa kedua pihak telah membicarakan mengenai implementasi kerja sama ini secara lancar sehingga menghasilkan rencana aksi ini. Turki, kata dia, menyadari pentinganya meningkatkan potensi pelatihan dan kerja sama militer antara negara dalam industri pertahanan," kata dia.
Hulusi Akar pun berharap hubungan bilateral Indonesia-Turki di bidang pertahanan dapat memberikan kontribusi positif. “Tidak hanya bagi kepentingan nasional kedua negara, tetapi juga bagi keamanan kawasan,” kata dia.
Baca Juga: Indonesia dan Turki Kembali Gelar Perundingan Kemitraan Ekonomi