Selain itu, berkaca dari kinerja dan kesolidan kabinet, Djarot menilai dalam jangka waktu tertentu Jokowi pasti segera melakukan reshuffle. Dia mengatakan mitra kerjanya di Komisi IV DPR, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK belum mampu membantu Presiden.
Djarot mencontohkan kinerja Menteri Syahrul yang belum membawa Indonesia swasembada pangan. Alih-alih berdikari, dia menyebut harga beras naik. Ditambah lagi, beras impor juga baru datang sebanyak 500 ribu ton.
“Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian dan LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan capresnya,” ujarnya.
Pengamat Sebut Reshuffle Batal karena Kesepakatan Jokowi dengan Surya Paloh
Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago mengungkapkan beberapa hal yang melatarbelakangi gagalnya momen reshuffle pada Rabu Pon, 1 Februari 2023. Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya disebut-sebut berencana mengocok ulang menteri pada hari itu.
Menurut Arifki, pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pada Kamis, 26 Januari 2023 lalu telah menghasilkan kesepakatan yang menguntungkan dua pihak. “Asumsinya, menteri dari NasDem dipertahankan, lalu NasDem bakal menjaga Jokowi sampai 2024,” kata Arifki dalam keterangannya, Rabu, 1 Februari 2023.
Selain itu, dia menyebut Jokowi bakal kehilangan partai politik yang bisa diajak kompromi jika NasDem didepak dari pemerintahan. Kendati Jokowi merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), kata dia, namun Jokowi mudah membangun kesepakatan dengan NasDem dan Golkar.
“Pilihan mempertahankan NasDem langkah Jokowi menjaga keseimbangan politik di sekelilingnya,” ujarnya.
Sebelum Rabu Pon lalu, Ketua Umum Surya Paloh memang bertemu dengan Jokowi di Istana Negara. Pihak istana membenarkan adanya pertemuan antara Presiden Jokowi dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis sore, 26 Januari 2022.
Langkah Surya Paloh tak berhenti di situ. Ia kemudian menyambangi Partai Golkar dan bertemu dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto. Paloh ibarat kembali ke rumah lamanya di DPP Golkar di Slipi, Jakarta Barat. Paloh sebelumnya adalah kader Golkar.
Menurut Arifki, pertemuan itu menunjukkan bahwa Paloh tahu mesti ke mana saat ada kawan koalisi yang tidak menerimanya. Dia menyebut kunjungan Paloh ke Golkar membuat NasDem mendapatkan dukungan, apalagi keduanya sama-sama partai pendukung Jokowi.
“Golkar-NasDem ini ibarat ibu dan anak. Sepertinya Bang Surya Paloh sangat tahu sekali kemana harus bertemu jika ada teman koalisi yang tidak menerimanya. Bang Surya yang memiliki romantisme sejarah yang kuat dengan Golkar tentu lebih mudah untuk memperoleh dukungan,” kata dia.
Baca juga: Koalisi Perubahan dan Anies Baswedan Kumpul di DPP Demokrat, Ini Materi yang Dibahas
IMA DINI SHAFIRA | M JULNIS FIRMANSYAH