TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Perum Bulog melakukan operasi pasar besar-besaran untuk mengatasi kenaikan harga beras. Menurut Jokowi, operasi sudah dilakukan sejak awal Januari 2023, namun belum berdampak signifikan.
"(Operasi pasar) terus dilakukan, meskipun sudah awal Januari dilakukan tapi baru turunnya dikit. Ini kita minggu-minggu ini terus lakukan operasi pasar besar-besaran," ujar Jokowi saat mengunjungi Pasar Baturiti Tabanan, Bali, Kamis, 2 Februari 2023.
Jokowi menyebut harga beras mengalami kenaikan di semua provinsi. Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan agar ada operasi pasar oleh Bulog di seluruh provinsi.
Jokowi menyebut dirinya juga rutin melakukan kunjungan ke pasar untuk mengecek harga sembako selain beras. "Tadi saya cek harga minyak masih baik, Rp15 ribu, ya ada kenaikan dikit saya kira biasa naik turun. Rp15 ribu kemudian harga-harga yang lain saya lihat stabil, baik," kata Jokowi.
Pada awal tahun 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan harga gabah dan beras kembali menguat, setelah mengalami pelemahan di bulan November.
Rata-rata harga beras secara bulanan, misalnya naik 3,51 persen di tingkat penggilingan jadi Rp10.604 per kilogram. Kemudian naik 3,19 persen di tingkat grosir sebesar Rp11.363 per kg. Lalu naik 2,30 persen di tingkat eceran yaitu Rp12.112 per kg.
Secara tahunan harga beras di tingkat penggilingan naik 13,44 persen, di tingkat grosir naik 8,95 persen, dan di tingkat eceran naik 6,23 persen.
Meski harga beras masih naik, Jokowi berharap stabilitas harga bahan pokok dapat terjadi di pasar-pasar lain di Tanah Air. Jokowi juga berharap aktivitas perdagangan bisa kembali semarak setelah pemerintah mencabut kebijakan PPKM.
Baca: Bulog Gelontorkan 100 Ribu Ton Beras di Operasi Pasar Awal Januari 2023