TEMPO.CO, Solo -Bakal calon presiden Anies Baswedan kembali bertandang ke Kota Solo, Rabu, 1 Februari 2023. Kedatangannya ke Kota Bengawan kali ini salah satunya untuk menghadiri pertemuan dengan para aktivis Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN).
Anies diketahui menjabat sebagai pembina KPSBN sejak 2015. Ditemui awak media usai acara, Anies menjelaskan KPSBN merupakan komunitas yang di dalamnya bernaung para seniman dunia pedalangan.
"Di KPSBN ini bernaung para dalang dan saya menjadi pembina sejak tahun 2015, jadi sudah 8 tahun," kata bakal capres yang diusung Partai NasDem, Demokrat, dan PKS itu.
Anies mengatakan sepanjang 8 tahun KPSBN aktif dalam berbagai kegiatan, mereka selalu menjaga silaturahmi. Terlebih pada masa pandemi di saat kegiatan pewayangan tidak dapat terselenggara, mereka pun menyelenggarakan secara virtual.
"Sore ini kita silaturahmi dengan para dalang itu, berdiskusi, bertukar pikiran soal kebudayaan, untuk memajukan wayang kulit dan ini semua, sekaligus me-review apa-apa saja yang sudah kita kerjakan bersama selama 8 tahun ini," tutur Anies.
Melalui pertemuan itu Anies menyebut mereka belanja masalah untuk membuat rencana tentang apa saja yang perlu ditingkatkan sehingga budaya semakin lestari, semakin berkembang, dan semakin kuat lintas generasi.
"Ini bagian dari diskusi internal komunitas. Yang terpenting ini harus bisa difasilitasi. Ada tiga pelaku utama, yaitu unsur pemerintah, pelaku seni, dan masyarakat. Tiga unsur itu yang penting," katanya.
Dalang Berharap Anies Baswedan Ikut Melestarikan Wayang
Salah satu dalang, Bowo, menyampaikan pentingnya kepedulian terhadap seni pedalangan demi pelestariannya.
"Yang jelas untuk saat ini khususnya dari seni pedalangan semakin lama semakin surut. Dan salah satunya yang peduli, termasuk di saat pandemi yang bisa untuk nguri-uri (melestarikan) tapi juga nguripi (menghidupi) para seniman. Sebab dalam pedalangan itu bukan hanya dalang, tapi juga ada pengrawit, seniwati, termasuk operator sound system dan sebagainya, itu semua yang peduli adalah KPSBN," kata Bowo.
Meskipun hanya sedikit, Bowo mengatakan mereka sangat termotivasi dan mendapatkan dorongan semangat. Di sisi lain Bowo menyebut dalam pertemuan itu bertindak selaku pembina KPSBN dan itu bahkan sudah berjalan sebelum Anies menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sehingga kehadiran Anies dalam pertemuan itu, katanya, tidak ada tendensi lain selain kepedulian terhadap budaya.
"Jadi tidak ada tendensi politik. Jika ternyata ada pihak yang menganggap Pak Anies mengadakan kegiatan ini ada tendensi politik, ya itu wacana masing-masing. Monggo saja. Tapi sebagai seniman dalang kami bangga dan berterima kasih masih ada yang peduli terhadap pelestarian pedalangan seperti halnya KPSBN," kata Bowo.
Kedatangan Anies Baswedan ke Kota Solo sebelumnya juga dikonfirmasi oleh Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka pada Rabu, 1 Februari 2023 siang. Ia menjelaskan Anies akan menghadiri agenda tertutup. "Pak Anies mendarat jam 12.00 WIB" kata Gibran saat di Monumen Pers Solo.
Namun diakui Gibran, sejauh ini tidak ada agenda pertemuan antara dirinya dengan Anies Baswedan pada Rabu tersebut.
Baca Juga: Dukung Anies Baswedan Capres 2024, PKS: Memenuhi Semua Kriteria yang Ditetapkan Majelis Syura