TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali meminta publik untuk menunggu rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet. Jokowi enggan berkomentar banyak soal reshuffle yang kabarnya akan diumumkan Rabu, 1 Februari 2023.
"Tunggu," kata Jokowi saat ditemui usai mengecek proyek sodetan Kali Ciliwung di Jakarta Timur, Selasa, 24 Januari 2023.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto juga meminta media menunggu hari Rabu untuk mendapatkan kabar politik terbaru. Pernyataan ini Airlangga lontarkan di tengah isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Politik tunggu hari Rabu," kata Airlangga di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, 31 Januari 2023.
Saat ditanya maksud menunggu hari Rabu, Airlangga hanya tersenyum. "Tungguin setiap hari Rabu," kata Airlangga sambil masuk ke kendaraannya.
Isu reshuffle merebak setelah Partai NasDem mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden atau capres 2024. NasDem yang kini masih di dalam kabinet dianggap mulai berbeda jalan dengan Presiden Jokowi. Musababnya, Anies dinilai sebagai antitesa Jokowi.
Berikut beberapa pandangan partai politik soal reshuffle:
PDIP: Mungkinkan Penambahan Menteri
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Hasto Kristiyanto memungkinkan soal adanya penambahan kursi menteri di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo atau Jokowi, menyusul isu reshuffle yang akan terjadi dalam waktu dekat. Menurut Hasto, kehadiran PDIP di jajaran menteri dapat membuat Jokowi memastikan program-programnya terlaksana dengan baik.
"Ya, mungkin (bertambah). Karena kita lihat Pak Jokowi menegaskan tantangan kita tidak ringan dan kemudian menteri harus berkonsentrasi penuh pada tugas-tugasnya," ujar Hasto di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Ahad, 8 Januari 2023.
Selanjutnya PDIP sudah sampaikan ke Jokowi soal reshuffle...