Ratusan Warga Mengungsi
Usai penembakan dan kerusuhan pada 21 Januari, Kapolres Dogiyai Samuel melaporkan 150 warga yang bermukim di Distrik Mapia telah mengungsi ke Nabire menggunakan 16 kendaraan. Mereka telah mengungsi sejak 22 Januari.
"Warga yang tidak mengungsi kalau malam mengamankan diri ke Polsek dan Koramil Mapia," kata Samuel. Samuel pun melaporkan tiga anggota Polres Dogiyai diperiksa Propram Polres Nabire atas insiden tertembaknya warga di Distrik Mapua, Dogiyai tersebut.
Kerusuhan 12 November
Sebelumnya, pada 12 November 2022 lalu, kerusuhan juga terjadi di Dogiyai. Saat itu massa membakar kawasan Pasar Moanemani. Kericuhan terjadi akibat kecelakaan lalu lintas yang menewaskan seorang anak berusia lima tahun, yaitu Noldi Goo di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai.
Akibat kerusuhan itu, 121 bangunan ludes terbakar termasuk enam kantor milik Pemda Dogiyai, 20 sepeda motor, dua truk, dan satu ekskavator.
Usai kerusuhan, polisi menangkap Ketua Komite Nasional Papua Barat atau KNPB Dogiyai, yaitu Saugas Goo, yang diduga menjadi dalang kerusuhan. Pada 23 November, Kapolres Dogiyai Samuel mengklarifikasi bahwa Saugas Goo hanya dimintai keterangan oleh pihaknya.
“Setelah kami lakukan pemeriksaan Terkait dengan masalah yang terjadi di Kabupaten Dogiyai maka Saudara Natalis Goo alias Saugas Goo kami kembalikan kepada keluarga yang didampingi langsung oleh LBH Sdr Dani Nawipa dan Beny Goo (tokoh pemuda Kabupaten Dogiyai),” Samuel.
Baca juga: Kasus Penembakan Warga Dogiyai, Papua Tengah, Dilaporkan ke Komnas HAM