Kronologi Versi Polisi
Pada 21 Januari tersebut, Kapolres Dogiyai Samuel melaporkan pihaknya masih menyelidiki kasus penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai. Dari laporan yang diterima, Ia menyebut insiden itu berawal dari kasus pemalakan terhadap sebuah truk sekitar pukul 1 siang oleh sekelompok pemuda yang dipengaruhi minuman beralkohol.
"Saat pemalakan tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianus Tebai hingga meninggal," kata Samuel dikutip dari Antara.
Menurut dia, polisi yang mendapat laporan adanya pemalakan kemudian menuju tempat kejadian perkara, tapi setibanya di lokasi, korban ditemukan meninggal.
Polisi, kata Samuel, bernegosiasi dengan keluarga korban yang sudah ada di tempat terjadinya perkara itu untuk membawa Yulianis Tebai ke Puskesmas Bomomami.
Setelah dibawa, di tengah jalan rombongan dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu, dan alat tajam sehingga, kata Tatirati, anggotanya mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia.
Selain menyerang anggota, massa merusak dua kendaraan jenis truk. Samuel mengatakan, ada dua warga sipil, salah satunya sopir truk yang saat itu melintas menjadi korban penikaman.
Samuel mengatakan, kini jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan anggota polisi masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
Pada 21 Januari itu, Samuel melaporkan massa menyerang aparat kepolisian dan membakar beberapa kios yang ada di wilayah itu.
"Diduga massa menyerang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan dan sesaat kemudian terjadi pembakaran di beberapa kios serta pengrusakan terhadap dua kendaraan jenis truk," kata Samuel.
Komandan Korem 173/PVB Brigadir Jenderal Sri Widodo menyebut TNI–Polri masih menyelidiki penembakan yang menewaskan Yulianus Tebai. Setelah aksi penembakan, aksi anarkis pun terjadi dengan dibakarnya Pasar Mapia.
Selanjutnya: Ratusan Warga Mengungsi