Penembakan Yulianus Tebai
Tebai, saudari perempuan Yulianus Tebai, juga memberi pengakuan soal kejadian pada 21 Januari 2023, pukul 11 siang, saat lima pemuda dapat penembakan pertama. Kala itu, dia dan Yulianus sedang berkumpul bersama di rumah. Saat itu, M. Tebai dan Yulianus bersiap-siap menuju ke kebunnya di Owaiha, dekat kampung Ugaida.
Saat itulah Yulianus disebut mendengar tembakan senjata api dan bunyi tiang listrik yang dipukul tanda terjadi suatu masalah. Keduanya langsung menuju ke menuju ke lokasi dan mendapai kerumunan orang di depan Gereja Ekago.
Di sana, Yulianus dan saudarinya mendapatkan informasi soal aksi penembakan terhadap para pemuda tersebut. M. Tebai dan Yulianus disebut mengikuti para pemuda mengejar truk dengan tujuan ke kebun mereka sendiri.
Tebai dan Yulianus pun sampai ke Tugomani dan ikut melihat mobil Hilux tersebut. Saat itulah, polisi di dalamnya disebut melepaskan tembakan. M. Tebai melompat dan masuk ke hutan.
Sedangkan Yulianus putar balik dan kabur. Namun, ternyata saat peristiwa inilah Yulianus tertembak. Yulianus pun meninggal dalam perjalanan pulang kembali ke rumah, dipapah oleh M. Tebai dan seorang anak di lokasi.
Peristiwa lanjutan
Rentetan kejadian ini memicu berbagai peristiwa lanjutan. Pertama, yaitu Amandus Dogomo yang tidak terima dengan penembakan terhadap saudaranya, Vinsen Dogomo. Ia mendapat kabar bahwa ada aparat yang dikirim ke Moanemani, ibu kota Dogiyai, untuk meninjau masalah ini.
Amandus berencana melaporkan penembakan terhadap Vinsen ke aparat peninjau. Namun, saat tiba di daerah Degeidimi, mereka justru ditembak. Amandus disebut ikut tertembak di bahu kiri dan tangan kiri.
Kedua, yaitu pukul 1 siang, pasar dan kios di Pasar Mapiadi Dogiyai dibakar usai penembakan ini oleh pelaku yang tak dikenal. Dalam laporan ke Komnas HAM, Talis menyebut pembakaran kios dan pasar dilakukan oleh pihak tertentu yang tak ada hubungan dengan kasus penembakan.
Lanjut pada pukul 4 sore, giliran pemuda bernama Thomas Dogomo yang kena tembakan usai melewati kompleks pasar yang terbakar.
Ketika melewati Koramil, dia diteriaki anggota militer di sana dengan kalimat "Dia juga anggota". Thomas kabur, tapi akhirnya tetap terkena tembakan.
Aparat membawa Thomas, tapi bisa kembali ke rumah setelah dikabarkan dibantu oleh anggota DPRD Dogiyai bernama Bernard Iyai.
Di luar itu, ada lagi Alfons Kegiye, yang tertembak ketika tibadi Degeidimi. Alfons diketahui berprofesi sebagai supir mobil angkutan penumpang Bomomani-Moanemani dan Dogiyai-Nabire.
Selanjutnya: Kronologi Versi Polisi