TEMPO.CO, Jakarta -Kaesang Pangarep menyatakan keinginannya untuk terjun dalam dunia politik mengikuti kakaknya, Gibran Rakabuming, yang memantik kontroversi dinasti politik. Meski begitu. Presiden Jokowi menuturkan dirinya tidak ikut campur, dan memberi kebebasan kepada putra bungsungnya itu.
Bahkan, Presiden Jokowi mengaku bahwa keinginan tersebut sudah sempat disampaikan Kaesang secara pribadi.
Baca : Kaesang Pangarep Terjun ke Dunia Politik, Kepingan Terakhir Dinasti Jokowi?
"Sudah ngomong ke saya, tapi saya selalu memberi kebebasan kepada mereka. Saya tidak mempengaruhi, saya tidak memutuskan," katanya dikutip dari Antara Ahad, 29 Januari 2023.
Namun, hal tersebut menuai kontroversi publik. Banyak pihak menilai dengan masuknya Kaesang ke dunia politik menyusul kakaknya itu, bisa menjurus pada praktik dinasti politik.
Bahkan, sebelum Kaesang menyebut berminat masuk politik, Gibran telah menyatakan siap maju Pilkada DKI Jakarta 2024. Hal inilah yang kemudian disebut-sebut sebagai aji mumpung, karena Jokowi saat ini tengah berkuasa.
Mengenal Apa itu Aji Mumpung
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aji mumpung berasal dari kata dasar aji. Aji mumpung sebuah homonim karena arti-artinya mempunyai ejaan dan pelafalan yang sama namun maknanya berbeda.
Arti dari aji mumpung dapat masuk ke dalam jenis kiasan sehingga penggunaan aji mumpung dapat bukan dalam arti yang sebenarnya. Aji mumpung memiliki arti dalam kelas adverbia atau kata keterangan sehingga aji mumpung dapat memberikan keterangan kepada kata lain dan nomina atau kata benda sehingga aji mumpung dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
Mengutip kbbi.lektur.id, aji mumpung berdasarkan nomina atau kata benda berarti pemanfaatan situasi dan kondisi. Istilah ini dikonotasikan untuk kepenting diri sendiri selagi memegang jabatan yang memungkinkan adanya peluang untuk hal tersebut.
Dalam filosofi Jawa diajarkan pula untuk menjauhi aji mumpung, sebab dianggap penyakit mental yang harus diwaspadai dan hindari lantaran mengarah pada keserakahan dan penyesalan. Aji Mumpung istilah populer di masyarakat yang berarti selagi ada kesempatan kapan lagi.
Kata tersebut menjadi berkonotasi negatif karena telah menjadi prinsip, cara langsung bagi seseorang atau kelompok tertentu memanfaatkan peluang atau situasi dan kondisi yang ada. Karena kelemahan aturan atau kelemahan orang lain, orang tersebut akan memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Tanpa disadari, hal ini banyak terjadi di masyarakat.
Akankah pada suatu saat dinasti politik yang berkelindan dengan aji mumpung merasuki dunia politik di Tanah Air?
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Kaesang Bakal Susul Gibran Masuk Politik. Pengamat Singgung Dinasti Politik hingga Aji Mumpung
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.