TEMPO.CO, Jakarta - Asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, menyatakan almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pernah membantunya membayar sekolah anak-anaknya ketika ia tidak mampu membayar. Kuat merupakan satu dari lima terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua yang terjadi di rumah dinas Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, 8 Juli 2022.
Kuat Ma’ruf menceritakan kebaikan Brigadir Yosua itu dalam sidang pembacaan nota pembelaan atau pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 24 Januari 2023. Kuat menceritakan Yosua baik terhadapnya dan bahkan pernah membayarkan uang sekolah anaknya saat ia tidak sedang bekerja dengan Ferdy Sambo selama dua tahun.
“Yosua baik kepada saya. Bahkan, saat saya dua tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rejekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah,” kata Kuat.
Bingung dengan dakwaan jaksa
Kuat mengaku bingung dan tidak paham dengan dakwaan jaksa penuntut umum terhadapnya. Dia menegaskan tidak pernah mengetahui apa yang akan terjadi kepada Brigadir Yosua pada 8 Juli 2022.
Dia pun mengaku heran selama proses penyidikan seolah dia dianggap dan mengetahui pembunuhan berencana terhadap Yosua. Menurut dia, penyidik terus mengaitkan kematian Brigadir Yosua dengannya karena dia disebut membawa pisau buah sejak daro rumah Magelang ke lokasi eksekusi.
“Padahal dalam persidangan sangat jelas terbukti saya tidak pernah membawa tas atau pisau yang didukung oleh keterangan para saksi dan video rekaman yang ditampilkan,” ujarnya.
Ia menyatakan dianggap telah bersekongkol dengan Ferdy Sambo. Namun dalam hasil persidangan tidak ada saksi atau rekaman apapun yang membuktikan dia bertemu Ferdy Sambo di rumah pribadi di Jalan Saguling 3.
“Tuduhan berikutnya saya dianggap melakukan perencanaan pembunuhan kepada almarhum Yosua karena tindakan saya menutup pintu dan menyalahkan waktu yang di mana itu tugas saya sebagai asisten rumah tangga,” kata Kuat.
“Jadi kapan saya merencakan pembunuhan kepada Yosua? Yang Mulia, apakah karena saya sulit memahami yang ditanyakan kepada saya maka membuktikan saya ikut merencakann kepada almarhum Yosua? Apakah saya menjawab tidak sesuai kemauan yang bertanya maka membuat saya dianggap berbohong dan tidak jujur,” ujar Kuat.
“Saya sudah ditahan selama lima bulan, dan selama itu juga saya sudah dituduhi ikut merencakana pembunuhan Yosua. Bahkan di medsos saya dituduh berselingkuh dengan Ibu Putri,” kata dia.
Selanjutnya, tuntutan jaksa terhadap Kuat Ma'ruf