Warga Cianjur pun berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Ina Nuryan, warga terdampak gempa di posko pengungsian Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengaku kaget dan spontan berlari keluar dari hunian sementara di depan rumahnya yang ambruk oleh gempa sebelumnya.
"Alhamdulillah aman, Pak, tapi kami sekeluarga keluar semua dari tenda hunian sementara karena kaget dan takut," ujar Ina melalui sambungan telepon, Selasa 24 Januari 2023.
Saat dihubungi Ina mengaku masih berada di luar bersama anggota keluarga lain dan para tetangganya. "Kami belum berani masuk lagi ke dalam rumah," tuturnya.
Sementara itu, Angga Purwanda, Ketua RT di komplek perumahan Prima Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, menjelaskan, bahwa ada 10 rumah warga yang mengalami kerusakan lagi. Menurut Angga, belum diketahui sejauh mana kondisi kerusakan yang terjadi.
"Saya masih mengecek jumlah rumah yang terkena dampak gempa malam ini, tadi baru ada laporan sekitar 10 rumah rusak lagi terkena goncangan," kata Angga.
Angga menuturkan bahwa di lingkungannya ada sekitar 180 rumah milik warga komplek yang mengalami kerusakan saat gempa 5,6 magnitudo mengguncang Cianjur, Senin 21 November 2023. Rumah-rumah yang rusak sedang dan ringan itu masih dalam taraf perbaikan mandiri karena bantuan dari pemerintah belum cair.
"Masih banyak rumah yang rusak, sekarang kerusakan bertambah kembali. Saya sedang membuat laporan untuk segera disampaikan kepada pihak aparat pemerintah desa setempat," tutur Angga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Fatah Rizal, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim dari BPBD dan relawan kebencanaan untuk memeriksa setiap wilayah. Sebab guncangan yang besar itu dikhawatirkan menimbulkan dampak, baik kerusakan rumah ataupun korban.
"Kita masih tunggu laporan dari petugas di lapangan. Karena gempanya memang besar. Dikhawatirkan ada dampak besar juga terutama di sekitaran pusat gempa," kata dia.
Sejumlah warga dikabarkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah mereka. Bupati Cianjur Herman Suherman membenarkan kabar tersebut.
"Benar ada korban luka berat. Anak-anak luka tertimpa di Kampung Sarongge," ucap Herman.