TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Lembaga Survey Indonesia atau LSI Djayadi Hanan mengatakan, berdasarkan survei di awal 2023 ini, sebanyak 27 persen responden belum menentukan partai pilihannya saat Pemilu.
Angka ini kata Djayadi, lebih tinggi dari survei tahun sebelumnya yang hanya 20 persenan.
"Masih ada 26,7 responden belum menentukan pilihan politiknya ke suatu partai, biasanya lebih sedikit 20 persenan," kata dia dalam rilis survei yang digelar Ahad, 22 Januari 2023.
Ia pun menyebutkan kalau temuan survei terbaru ini menarik. Djayadi mengungkap beberapa alasan responden masih belum menentukan pemilihan untuk Pemilu. Kata dia, kemungkinan karena masih awal tahun, sehingga responden masih bingung menjatuhkan pilihan politiknya ke partai mana.
Baca juga: LSI: Kepuasan Kinerja Presiden Jokowi di Awal Tahun 2023 Tinggi
"Dan bisa saja karena pengumuman partai-partai yang resmi jadi peserta pemilu sehingga masyarakat mungkin melakukan penilaian ulang," katanya.
Tapi secara umum kata Djayadi, tidak mempengaruhi masyarakat yang sudah menentukan pilihannya. Dimana kata Djayadi, hasilnya tak lebih jauh dari hasil penelitian di tahun sebelumnya.
Survei nasional LSI kali ini menargetkan populasi warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Mereka dipilih sebagai responden dengan metode pemilihan sampel random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sebanyak 1.221 responden dipilih melalui pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Adapun toleransi atau batas kesalahan survei ini adalah sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Selanjutnya, PDIP masih dominasi pilihan masyarakat...