Juru bicara (Jubir) Kemenkes RI, Mohammad Syahril mengatakan jika pihaknya sedang berupaya mengejar capaian vaksinasi Campak.
Dari yang disebutkan Syahril, hingga kini capaian vaksinasi Campak telah mencapai 72,70 persen dari target capaian 95 persen.
"Tapi sekarang alhamdulillah vaksinasi dampak 72,70 persen dari 95 persen, mudah-mudahan kita kejar dan dari 12 provinsi yang terjadi ini dapat kita turunkan bersama-sama," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 21 Januari 2023.
Dan ia mengatakan gerakan gencar vaksinasi Campak di daerah berstatus KLB Campak atau tidak sedang dilakukan, sehingga kasus-kasus Campak yang masih melanda Indonesia dapat berkurang dan tidak ada lagi kasus KLB Campak baru ke provinsi yang lain.
Perlunya vaksinasi
Syahril menyatakan bahwa tindakan yang dapat mencegah kejadian Campak adalah dengan mengikuti vaksinasi Campak. Ia menyebut kalau mengikuti vaksinasi Campak merupakan bagian kebutuhan yang penting agar terhindari dari Campak. Sehingga penyebaran penularannya dapat dihentikan.
"Betul-betul vaksinasi ini, menjadi kebutuhan penting agar tidak menyebar dan kita bisa menyetop KLB yang ada," terangnya.
Juga Syahril menyampaikan, masyarakat untuk selalu waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat.
"Virus ini kan menular dari satu kontak langsung ya. Jadi, kalau orang sudah campak dia berpelukan, dia bersalaman dia digendong itu bisa menyebar," jelasnya
Lalu, hati-hati penularan Campak melalui droplet, seperti pilek dan batuk kata Syahril. Jika menemukan gejala klinis dari Campak seperti flu, matanya merah kemudian ada ruam-ruaklm di seluruh tubuh baru, segera lakukan pemeriksaan.
"Segera melakukan pemeriksaan, jangan sampai terlambat karena apa ini akan cepat menyebar. Kemudian vaksinasi jangan lupa ya, tidak lagi kita imunisasi ke belakang tapi mulai lagi vaksinasi tambahan dari yang pertama ya," imbaunya.
Baca: Kemenkes Umumkan KLB Campak di 31 Provinsi, Kenali Gejalanya