Menurut Andi Mallarangeng, Partai Demokrat fleksibel terhadap keputusan sosok yang akan mendampingi Anies Baswedan, meski dinilainya AHY mampu menambah suara dan elektabilitas.
"Kami tidak pernah memaksakan harus AHY, enggak, tapi jangan memaksakan bilang jangan ini, kita semua dalam bertiga ini setara," kata dia.
Eks Menteri Pemuda dan Olahraga itu pun berkelakar dengan menyitir lagu Ojo Dibanding-bandingke. "Kita monggo dibanding-bandingke, akalau ada yang lebih baik, ya monggo," ujar dia.
Andi pun menyinggung adanya pihak-pihak tertentu yang resisten terhadap koalisi perubahan.
"Ada yang resisten dengan koalisi perubahan karena kalau ini terbentuk di belakangnya adalah jutaan rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan," ucapnya.
Sebelumnya, Juru bicara PKS Muhammad Kholid buka suara soal kriteria calon wakil presiden Anies Baswedan yang harus dipertimbangkan oleh Koalisi Perubahan menghadapi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Menurut Kholid pengisian posisi cawapres yang paling terpenting adalah capacity to win. Diartikan Kholid sebagai kemampuan meraup banyak suara sehingga berpeluang besar untuk menang.
"Kriteria paling penting adalah memiliki kapasitas menang yang paling tinggi (capacity to win)," kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 18 Januari 2023.
Tak hanya itu, Kholid menyebutkan kalau sosok yang mendampingi Anies Baswedan di Pemilu 2024 nanti, mesti punya kapasitas dalam mengelola pemerintahan. Juga menurut Kholid, ada kapasitas mempersatukan koalisi dan tentunya sosoknya diterima oleh calon presiden.
"Diterima capres dan partai koalisi," ujar dia.
Sedangkan Ketua Umum NasDem Surya Paloh mengatakan soal siapa yang menjadi calon wapres Anies Baswedan tengah dirembuk oleh ketiga partai.
Hal itu disampaikan Paloh saat bertemu dengan para petinggi NasDem. Menurut Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, dalam forum tersebut, Paloh berpesan bahwa urusan cawapres diserahkan kepada Anies.
Willy menyebut sosok pendamping Anies tidak boleh dipaksakan. Paloh, kata dia, menyampaikan bahwa koalisi ini dibangun dengan solidaritas dan nafas yang equal.
“Kan spirit awalnya membangun koalisi perubahan ini equal partnership. Kecuali mau ada subkoordinasi satu dengan yang lain, itu hal yang berbeda,” kata Willy.
Baca juga: Surya Paloh Soal Cawapres Anies Baswedan: Siapa yang Bisa Menjadikan Dwitunggal