TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor menyebut penyebab utama bentrok antara ratusan pekerja di area smelter PT Gunbuster Nickel Industri atau PT GNI pada Sabtu pekan lalu, berawal dari protes pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Bentrokan di Morowali Utara, Sulawesi Tengah atau Sulteng itu mengakibatkan tiga karyawan tewas, antara lain berinisial inisial XE (30) warga negara Cina dan MS (19) warga Pare-pare, Sulawesi Selatan.
"Berdasarkan penjelasan tadi saya melihat bahwa hubungan antara pihak perusahaan PT GNI dengan serikat pekerja, tidak berjalan dengan baik, bagaimanapun alasannya pintu masuknya adalah terkait K3," kata Afriansyah dalam keterangannya, Jumat, 20 Januari 2023.
Afriansyah berpesan kepada pihak perusahaan agar tidak menutup diri dengan lingkungan terutama pada aspirasi dari karyawan. Ia juga meminta PT GNI agar menyiapkan fasilitas umum.
“Mudah-mudahan investasi yang di bangun oleh pihak perusahaan dari Cina dijadikan investasi yang berguna untuk Bangsa dan Negara Indonesia,” ujar Afriansyah.
Kondisi PT GNI sudah kondusif
Dalam kunjungannya, Afriansyah Noor menyebut kondisi kemanan sudah kondusif. Ia menyebut aktivitas para pekerja sudah normal dan operasional di perusahaan itu sudah seperti sedia kala.
Sementara itu, Komandan Kodim Morowali dan Morowali Utara Letkol Inf Constantinus Rusmanto mengatakan, situasi keamanan di dalam area usaha maupun seputaran industri smelter PT GNI sudah kondusif. ia a menyebut semua aktivitas para pekerja baik Tenaga Kerja Asing, pekerja Indonesia, dan masyarakat setempat telah normal.
"Suasana di PT GNI yang sudah kondusif dan normal penting diinformasikan kepada masyarakat supaya jangan ada lagi yang khawatir dan takut apalagi berencana meninggalkan tempat bekerja, keamanan sudah terjamin dengan baik,” kata Rusmanto.
Lebih lanjut, Wakapolda Sulteng Brigjen Herry Santoso menyebut pihaknya telah menambah personel pengamanan di dalam PT GNI. Ia menyebut pihaknya siap mengerahkan tambahan personel dari luar Sulteng bila masih diperlukan.
"Dengan begitu, kondisi di Morowali Utara dan PT GNI dipastikan telah normal dan masyarakatnya juga telah menjalankan kegiatannya sehari-hari dengan rasa aman dan nyaman," ujar Herry.
Kronologi bentrokan di PT GNI
Bentrokan di PT GNI dilaporkan terjadi pada Sabtu malam, 14 Januari 2023 sekitar pukul 21.20 WITA. Kericuhan bermula di Pull Dump Truck yang mengakibatkan terjadinya penganiayaan terhadap Warga Negara Indonesia atau WNI oleh TKA asal Cina.
Bentrokan lantas meluas hingga ke Smelter 2. Massa yang terlibat kericuhan saling lempar batu. Rusuh masih berlanjut hingga pukul 22.00 WITA, mereka melakukan pembakaran alat berat dan mobil. Massa juga diduga melakukan penjarahan di mes pekerja.
Tim gabungan yang dipimpin Kapolres Morowali Utara kemudian berhasil membubarkan massa pada Minggu 15 Januari 2023 sekira pukul 02.15 WITA. Situasi pun kembali kondusif dan terkendali.
Sementara itu menurut versi Polda Sulteng soal penyebab bentrokan di PT GNI, dipicu aksi sweeping yang dilakukan serikat pekerja yang mogok terhadap pekerja yang menolak aksi mogok. Polisi menyebut, bentrokan antara TKA dan TKI PT GNI Morowali Utara, Sulteng, ini terjadi usai berulang kali serikat pekerja yang mogok kerja melakukan penyisiran.
Akibat bentrokan, jatuh tiga korban jiwa, yang terdiri dari dua pekerja lokal dan satu TKA. Selain itu, juga terdapat tiga orang mengalami luka-luka.
“Iya ada korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka,” kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Didik Supranoto.
Polisi kemudian menangkap 71 orang pasca bentrokan karena diduga melakukan provokasi dan perusakan di dalam area PT GNI.
"Ada 71 yang diamankan, 33 orang telah dilakukan pemeriksaan dimana 17 diantaranya terindikasi melakukan perbuatan pengrusakan dan telah ditetapkan sebagai tersangka, 16 orang lainnya diminta wajib lapor," ujar Didik.