Soal peluang Emil menjadi calon presiden atau calon wakil presiden dari Partai Golkar, Ahmad menilai hal itu masih cukup terbuka. Meskipun sampai saat ini Golkar terus menyuarakan Airlangga Hartarto sebagai calon presiden mereka, menurut Ahmad, hal itu masih mungkin berubah.
Syaratnya, menurut dia, elektabilitas Emil harus bisa bersaing dengan tiga tokoh yang disebut sebagai calon presiden terkuat saat ini: Gubernur Jawa Tengah Ganjar, Prabowo, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Emil dan Golkar dinilai memiliki irisan ideologi yang tebal
Bagi Ahmad, Emil dan Golkar memiliki irisan ideologi yang tebal. Keduanya dinilai sama-sama nasionalis, berorientasi pada karya, dan kinerja teknokratis.
"Ini bisa memperkuat image Golkar sebagai partai yang mengedepankan karya dan kekaryaan," kata dia.
Sebaliknya, Ahmad menilai Emil yang selama ini dikenal sebagai pemimpin daerah yang inovatif mendapatkan rumah yang tepat. Ini akan memperkuat branding personalnya," kata dia.
Ahmad pun belum menemukan potensi berkurangnya ceruk pemilih Emil setelah dia bergabung ke Golkar.
"Yang mungkin malah dia (Emil) memperluas pengaruhnya ke basis-basis Partai Golkar, terutama di luar Jawa," ujar Ahmad.
Ridwan Kamil resmi menjadi kader Partai Golkar pada Rabu kemarin, 18 Januari 2023. Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan secara langsung Kartu Tanda Anggota (KTA) kepada Emil.
Setelah bergabung, Emil optimis bisa mendongkrak perolehan Partai Golkar. Dia pun menyatakan siap menarasikan pencalonan Airlangga Hartarto sebagai capres partainya.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, menyatakan partainya pun siap membantu Ridwan Kamil untuk kembali menduduki jabatan Gubernur Jawa Barat pada Pilkada 2024. Dia bahkan menyatakan tak menutup kemungkinan Emil diusung pada Pilkada Jakarta.