Dedi mengatakan pihak kepolisian kemudian turun tangan pada aksi tersebut terjadi. Ia menambahkan terjadi negosiasi antara pekerja dengan kapolres setempat dalam aksi tersebut.
“Namun, hingga pukul 20.00 Wita tidak terjadi kesepakatan sehingga bentrok antara TKA China dengan pekerja lokal di smelter 1 dan 2,” kata Dedi.
Pembakaran mess dan alat berat
Kondisi bentrok tersebut sempat dikendalikan sementara oleh tim gabungan dari kepolisian. Namun, Dedi menyebut pada pukul 21.00 Wita datang massa dengan jumlah yang cukup besar dan terjadi pembakaran mess TKA China dan beberapa alat berat.
“Pada pukul 22.00 Wita kemudian terjadi aksi anarkis secara brutal dan massa melakukanpembakaran terhadap objek lainnya hingga pukul 02.30 Wita,” ujarnya.
Berangkat dari temuan kronologi tersebut, Dedi mengatakan pernyataan para pekerja lokal yang memulai penyerangan tidak lah benar. Ia meminta kepada semua phak agar melihat kejadian ini secara jernih terhadap akar permasalahan di PT GNI.
“Peristiwa tersebut sejatinya adalah imbas dari perusahaan yang enggan melaksanakan kesepakatan yang telah mereka setujui sebelumnya,” ujar dia.
Baca: Komnas HAM Temukan Ada Salah Kelola Manajemen PT GNI Pemicu Kericuhan